" Tulis namanya di daftar ya, " katanya sambil memberikan kami semacam kartu visitor. " Nanti kalau sudah keluar lagi, ambil lagi KTP-nya disini. "
Tak menanti waktu lama, kami mengambil kartu pengenal yang diberikan, lalu lari masuk ke dalam. Melewati pintu imigrasi, berlari menuju ruang tunggu dimana orang yang akan kami antarkan itu berada.
Dan begitulah.
Antrian orang yang hendak berangkat panjang rupanya hari itu.
Orang yang kami cari, belum masuk ke ruang tunggu. Dia masih mengantri untuk memasukkan tas-nya ke mesin scanner di depan pintu. Dan dia menoleh ketika mendengar kami menyerukan namanya.
Sangat tampak, dia terkejut sekaligus senang sekali melihat kami berdua.
" Bagaimana caranya bisa masuk? " katanya.
" Kami minta ijin. "
Dia menatap kami dengan teliti.
" Kami minta ijin, " kata kami lagi, menunjukkan kartu pengenal. " Resmi. Ini legal... "
Dia tertawa.