Aku dan kawanku mengangguk. Tak banyak lagi kata yang bisa kami keluarkan.
" Aku akan datang lagi. Atau kalian, datanglah berkunjung. Rumah kami luas, kalian bisa menginap di rumah nanti. "
Kami mengangguk.
Waktu boarding tiba.
Kami bersalaman. Erat.
Aku, dengan seorang kawanku. Dan lelaki separuh baya itu, dengan istrinya.
Lalu dia melambai, berjalan menuju pintu keberangkatan.
Aku dan kawanku tetap di luar. Kami tak bisa masuk, sebab kami bukan penumpang.
***
Dan begitulah.
Rasa tak rela itu terus mendesak- desak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!