Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

MRT Jakarta, Memoles Etalase Indonesia

17 Maret 2019   02:51 Diperbarui: 26 Maret 2019   09:27 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun MRT Sudirman (Dokumentasi pribadi)

Meskipun pemberitahuan via suara di dalam gerbong dan tulisan di layar LCD di atas pintu sudah jelas, namun tulisan nama stasiun di luar kereta sangat kecil, dan kurang besar, bahkan dinding terluar masih berupa coran beton yang belum dirapikan, padahal biasanya di dinding inilah nama stasiun juga ditulis dan dibuat besar plus berulang beberapa kali sebagai petunjuk lokasi selain ruang juga untuk para pemasang iklan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sign System alias plang petujuk juga bentuknya terlalu kecil. Perlu agak mendekat sampai akhirnya tulisan yang tertera di petunjuk tadi terbaca.

Mata saya yang terbilang sehat (karena tanpa kacamata) ini saja terasa sulit melihat, apalagi mungkin bagi yang berkacamata, terlebih jarak antar petunjuknya juga agak jauh. Rasanya, dengan merubah bentuk menjadi lebih besar dan lebih banyak bisa tetap menjaga estetika desain interiornya deh.

Masih kurangnya integrasi moda transportasi juga jadi pekerjaan rumah, sebaiknya Pemprov segera merubah rute transportasi bus untuk bisa menjadi 1 kesatuan moda transportasi massal.

Mungkin MRT ini akan sepi peminat, atau justru sebaliknya, karena gosipnya penumpang "hanya" dipungut biaya 10 ribu sama rata, layaknya pemberlakuaan tarif 3500 rupiah untuk menggunakan layanan bus Trans Jakarta.

Jadi, jika dipikir-pikir dibanding naik ojek online dari Lebak Bulus-Bundaran HI yang memakan waktu lebih dari 40 menit, saya berpikir rasanaya justru MRT akan membludak penumpangnya.

Namun sayang, jumlah tempat duduk yang tersedia terlihat hanya sedikit di tiap stasiun. Mengingat waktu tunggu yang diberlakukan antar kedatangan masih 10 menit, cukup lama buat penumpang yang "lumayan" jarang berdiri dan naik turun tangga ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Satu hal lagi, untuk awalan, mesin pengisian ulang atau pembelian tiket otomatis juga sepertinya masih sedikit sekali. Khawatir saja, jika MRT ini akan menjadi favorit, atau minimal di jam-jam kerja, karena dinilai lebih efektif mengejar waktu ditengah kemacetan untuk berpindah lokasi, atau jam makan siang karena melintas di lokasi-lokasi strategis pusat jajanan, saya pikir mesinnya perlu diperbanyak nih.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Secara garis besar, semua sudah bagus. Bersih, nyaman, bahkan fasilitas umum seperti toilet juga bagus dan terjaga kebersihannya karena dijaga oleh dua orang petugas kebersihan yang terus stand by.

Sebuah perubahan nyata dan usaha kuat dari pemerintah demi melayani warganya dengan baik, serta tantangan baru bagi warganya untuk menjaga apa yang sudah dihasilkan dari pembayaran pajaknya untuk dijaga demi kepentingan pribadi dan orang lain tentunya.

Karena saya sangat kecewa sekali, di berita disampaikan saat ujic oba ini sudah ditemukan beberapa kursi yang dicoret-coret, bahkan jelas sebelum dioperasikan beberapa gerbong kereta MRT ini sudah menjadi target vandalisme warga yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun