Anak ingusanmu di masa lalu.
Ibu Sri Mulyati, guruku.
Senyummu terlukis indah.
Dalam sketsa wajah renta oleh masa.
"Siapakah Ibu berkunjung ke rumah saya?"
Ibu Sri Mulyati guruku.
Masa memang telah menggerus ingatanmu.
Namun, tutur santun  berbalut senyum itu .
Masih sama saat aku masih gadis tanggung.
Sampai kini aku mendewasa seorang Ibu.
"Tabik sahaya kepada Ibu Sri,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!