Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money

Staf Khusus Menteri BUMN Menilai Ahok Kurang "Ngopi-ngopi"

19 September 2020   10:01 Diperbarui: 19 September 2020   10:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut BTP mengatakan BUMN itu bobrok dan lebih baik badan ini dibubarkan saja.

"Kementerian BUMN sebaiknya dibubarkan saja sebelum Pak Jokowi turun tangan langsung," kata Ahok.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, buka suara soal kritikan yang dilontarkan "bos" Ahok.

Fajriyah mengatakan kritikan BTP itu akan dianggap sebagai masukan untuk perbaikan dalam tubuh Pertamina ke depannya nanti.

"Kami hargai Pak Ahok dimana tugas Komisaris adalah melakukan pengawasan," tutur Fajriyah.

Menurutnya, kecaman yang diutarakan Ahok itu sejalan dengan restrukturisasi perusahaan yang yang tengah dijalankan direksi supaya Pertamina menjadi lebih kompetitif, adaptif, dan cepat.

"Kalau ada proyek atau hutang, itu tidak perlu ada persetujuan komisaris. Nanti kan bisa dilihat dari audit, jika ada proyek yang tidak benar maka dapat dihentikan. Apalagi proyek yang strategis di bawah kewenangan Komut," tutur Arya.

Arya mengharapkan BTP bisa berkomunikasi dengan baik dengan direksinya. Jika ada masalah selesaikanlah secara internal. Jangan diumbar ke publik.

"Setiap bulan kami berkomunikasi dengan Komut dan Dirut, bahkan ada momen khusus membahas kebijakan-kebijakan strategis," katanya.

Mengenai umbaran Ahok soal BUMN dibubarkan, Arya angkat bicara bahwa yang penting menurutnya antar BUMN sekarang ini harus saling inline.

Ramai-ramai kritikan khususnya tentang Kementerian BUMN seharusnya dibubarkan ternyata didengarkan oleh Erick Thohir, bos BUMN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun