Lebih lanjut BTP mengatakan BUMN itu bobrok dan lebih baik badan ini dibubarkan saja.
"Kementerian BUMN sebaiknya dibubarkan saja sebelum Pak Jokowi turun tangan langsung," kata Ahok.
Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, buka suara soal kritikan yang dilontarkan "bos" Ahok.
Fajriyah mengatakan kritikan BTP itu akan dianggap sebagai masukan untuk perbaikan dalam tubuh Pertamina ke depannya nanti.
"Kami hargai Pak Ahok dimana tugas Komisaris adalah melakukan pengawasan," tutur Fajriyah.
Menurutnya, kecaman yang diutarakan Ahok itu sejalan dengan restrukturisasi perusahaan yang yang tengah dijalankan direksi supaya Pertamina menjadi lebih kompetitif, adaptif, dan cepat.
"Kalau ada proyek atau hutang, itu tidak perlu ada persetujuan komisaris. Nanti kan bisa dilihat dari audit, jika ada proyek yang tidak benar maka dapat dihentikan. Apalagi proyek yang strategis di bawah kewenangan Komut," tutur Arya.
Arya mengharapkan BTP bisa berkomunikasi dengan baik dengan direksinya. Jika ada masalah selesaikanlah secara internal. Jangan diumbar ke publik.
"Setiap bulan kami berkomunikasi dengan Komut dan Dirut, bahkan ada momen khusus membahas kebijakan-kebijakan strategis," katanya.
Mengenai umbaran Ahok soal BUMN dibubarkan, Arya angkat bicara bahwa yang penting menurutnya antar BUMN sekarang ini harus saling inline.
Ramai-ramai kritikan khususnya tentang Kementerian BUMN seharusnya dibubarkan ternyata didengarkan oleh Erick Thohir, bos BUMN.