Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Mbah Lindu, Penjual Gudeg Legendaris di Jogja yang Meninggal dalam Usia 100 Tahun

14 Juli 2020   09:02 Diperbarui: 14 Juli 2020   09:10 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat jalan, Mbah Lindu (food.detik.com)

Pada saat itu Mbah Lindu menjajakan makanannya sembari berjalan kaki sejauh 5 kilometer dari Klebengan sampai ke wilayah Kaliurang.

Sosok yang luar biasa dan patut tercatat di Guinness World of Book Records. Selama 80 tahun berjualan gudeg. Hal tersebut diungkapkan oleh pakar kuliner Wiliam Wongso.

"Saya benar-benar tercengang ada seorang ibu yang berjualan gudeg selama 80 tahun, mana ada di dunia ini yang seperti beliau, ini seharusnya masuk Guiness," kata Wiliam Wongso.

Mbah Lindu pernah mengalami gudegnya dibayar mata uang benggol ataupun sen.

Kelezatan citarasa gudeg membuat banyak orang rela antre untuk menikmati gudeg Mbah Lindu yang bisa disantap di tempat atau dibawa pulang.

Harga seporsi gudeg Mbah Lindu berkisar antara Rp 15.000-Rp 20.000.

Sosok legendaris Mbah Lindu yang berjualan gudeg di tempat sederhana menyentuh hati orang-orang untuk memotret Mbah Lindu atau sekedar ngobrol dengan beliau.

"Orang-orang seperti Mbah Lindu sangat langka, tujuan hidupnya hanya untuk keluarga" tutur Wiliam Wongso, Senin (13/7/2020).

Semenjak usia 13 tahun, Setyo Utomo sudah belajar memasak, berbelanja, dan membantu menjual gudeg. Dia dikenal sebagai pekerja keras.

Masih mempertahankan cara tradisional membuat gudeg, sampai akhirnya hayatnya Mbah Lindu masih jualan gudeg.

Pada usianya yang ke 13 tahun Setyo Utomo sudah berjualan gudeg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun