Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Si Manis Jembatan Ancol yang 'Penasaran', Apa Hubungannya dengan Oey Tambahsia?

10 Agustus 2022   11:07 Diperbarui: 10 Agustus 2022   11:11 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jasad Maryam lantas dibuang ke area persawahan di kawasan tersebut.

Versi lain menyebutkan Maryam dibunuh centeng Oey Tambahsia.

Oey Tambahsia yang dimaksud adalah pedagang Cina yang menjadi tuan Maryam yang ingin menjadikan Maryam sebagai gundiknya.

Saat Maryam melarikan diri, Oey Tambahsia memerintahkan centeng- entengnya untuk menangkap kembali Maryam.

Namun karena melawan, Maryam lantas dibunuh centeng Oey Tambahsia.

Kisah nyata ini sangat melegenda, diceritakan dari mulut ke mulut, dijadikan buku, dan dibuat filmnya.

Konon Maryam menjadi arwah penasaran dan kerap menampakkan diri pada waktu-waktu tertentu di atas jembatan Ancol.

Itulah cikal bakal, kisah tragis tersebut sering disebut juga dengan Si Manis Jembatan Ancol.

Oey Tambahsia sendiri di masa hidupnya (1827-1856) selain tersohor sebagai seorang pedagang kaya raya di Batavia dia juga seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan.

Baik kisah Si Manis Jembatan Ancol maupun Oey Tambahsia keduanya menjadi kisah legenda terutama di kalangan masyarakat Betawi. Dalam bentuk karya sastra, pantun, atau Cerita Betawi.

Oey Tambahsia yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah adalah anak dari seorang pedagang tembakau kaya raya yang bernama Oey Thai Lo. Bahkan Cina ini juga mendapat julukan "Raja Tembakau".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun