Jasad Maryam lantas dibuang ke area persawahan di kawasan tersebut.
Versi lain menyebutkan Maryam dibunuh centeng Oey Tambahsia.
Oey Tambahsia yang dimaksud adalah pedagang Cina yang menjadi tuan Maryam yang ingin menjadikan Maryam sebagai gundiknya.
Saat Maryam melarikan diri, Oey Tambahsia memerintahkan centeng- entengnya untuk menangkap kembali Maryam.
Namun karena melawan, Maryam lantas dibunuh centeng Oey Tambahsia.
Kisah nyata ini sangat melegenda, diceritakan dari mulut ke mulut, dijadikan buku, dan dibuat filmnya.
Konon Maryam menjadi arwah penasaran dan kerap menampakkan diri pada waktu-waktu tertentu di atas jembatan Ancol.
Itulah cikal bakal, kisah tragis tersebut sering disebut juga dengan Si Manis Jembatan Ancol.
Oey Tambahsia sendiri di masa hidupnya (1827-1856) selain tersohor sebagai seorang pedagang kaya raya di Batavia dia juga seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan.
Baik kisah Si Manis Jembatan Ancol maupun Oey Tambahsia keduanya menjadi kisah legenda terutama di kalangan masyarakat Betawi. Dalam bentuk karya sastra, pantun, atau Cerita Betawi.
Oey Tambahsia yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah adalah anak dari seorang pedagang tembakau kaya raya yang bernama Oey Thai Lo. Bahkan Cina ini juga mendapat julukan "Raja Tembakau".