Seperti diketahui negara yang kini bernama Timor Leste dan berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sempat menjadi NKRI sejak 1975 dan menjadi propinsi Indonesia yang ke 27.
Setelah referendum, Timor Timur menjadi berdiri sendiri dari Indonesia pada tahun 1999. Dan dua setengah tahun kemudian resmi menjadi negara pada tahun 2002 dan kemudian namanya berubah menjadi Timor Leste.
Sebagai seorang yang sudah makan asam garam mendampingi Soeharto sebagai penerjemah, Widodo tahu betul pada bahasa tubuh Soeharto.
"Terjadi kehebohan setelah diadakan pembicaraan empat mata antara Soeharto dan Ferdinand Marcos di Menado," kata pria berkepala botak itu.
Mendengar berita itu tentu saja pihak Indonesia terkejut karena belum diadakan briefing antara kepala negara dengan para pejabat Indonesia lainnya.Â
"Briefing itu biasa dilakukan setelah adanya pembicaraan antara dua kepala negara," kata Widodo.
Seperti biasanya, Widodo juga pada saat itu berada di tengah-tengah antara kedua kepala negara sebagai penerjemah Soeharto dan Ferdinand Marcos.
Mendengar kabar dari Filipina tadi, pada akhirnya saat itu Menteri Luar Negeri dan Menteri Sekretaris Negara RI mengajukan pertanyaan kepada Widodo soal kebenaran apakah benar Presiden Soeharto akan "melepaskan" Timor Timur?
Lantas apa jawaban dari Widodo?
"Seingat saya Pak Harto tidak mengatakan itu," jawabnya.
Lantas mengapa sampai-sampai pihak Filipina mengabarkan hal itu?