Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saat Soeharto Ditanya Soal Pelepasan Timor Timur, Bahasa Tubuh Bikin Heboh dan Diartikan Salah

9 September 2021   11:06 Diperbarui: 9 September 2021   11:43 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti diketahui negara yang kini bernama Timor Leste dan berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sempat menjadi NKRI sejak 1975 dan menjadi propinsi Indonesia yang ke 27.

Setelah referendum, Timor Timur menjadi berdiri sendiri dari Indonesia pada tahun 1999. Dan dua setengah tahun kemudian resmi menjadi negara pada tahun 2002 dan kemudian namanya berubah menjadi Timor Leste.

Sebagai seorang yang sudah makan asam garam mendampingi Soeharto sebagai penerjemah, Widodo tahu betul pada bahasa tubuh Soeharto.

"Terjadi kehebohan setelah diadakan pembicaraan empat mata antara Soeharto dan Ferdinand Marcos di Menado," kata pria berkepala botak itu.

Mendengar berita itu tentu saja pihak Indonesia terkejut karena belum diadakan briefing antara kepala negara dengan para pejabat Indonesia lainnya. 

"Briefing itu biasa dilakukan setelah adanya pembicaraan antara dua kepala negara," kata Widodo.

Seperti biasanya, Widodo juga pada saat itu berada di tengah-tengah antara kedua kepala negara sebagai penerjemah Soeharto dan Ferdinand Marcos.

Mendengar kabar dari Filipina tadi, pada akhirnya saat itu Menteri Luar Negeri dan Menteri Sekretaris Negara RI mengajukan pertanyaan kepada Widodo soal kebenaran apakah benar Presiden Soeharto akan "melepaskan" Timor Timur?

Lantas apa jawaban dari Widodo?

"Seingat saya Pak Harto tidak mengatakan itu," jawabnya.

Lantas mengapa sampai-sampai pihak Filipina mengabarkan hal itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun