Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Pernah Jadi Perokok

11 Agustus 2017   11:30 Diperbarui: 11 Agustus 2017   11:46 2620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: sehatcenter.com

"Pastikan bahwa jika Anda masuk dalam kelompok risiko, lakukan pemeriksaan seperti foto toraks setahun sekali. Kalau Anda termasuk kelompok risiko tinggi dan memiliki gejala, datanglah ke spesialis paru untuk memastikan penyakit Anda bukan kanker paru," tegas Dr. Elisna.

Dr. Elisna mencatat tantangan pengobatan kanker paru adalah sulitnya mengambil jaringan untuk kebutuhan pemeriksaan - apakah teknik pemeriksaan dan obatnya bisa diadakan atau tidak. Ini karena pengobatan kanker paru tidak bisa berhenti selama masih dibutuhkan.

Bagaimana dengan pencegahan?

Perlu dipahami bahwa kanker paru tidak muncul begitu saja. Tubuh punya kemampuan "re-manajemen". Inilah yang membuat kanker paru bisa dicegah: ada cukup fase untuk kita melakukan pencegahan. Yang tak bisa dicegah adalah jika orangnya "bandel," sudah ada risiko tapi tetap merokok.

"Pencegahan utama: jangan pernah jadi perokok. Yang kedua, kalau sudah merokok, segeralah berhenti. Mudah-mudahan tubuh Anda bisa kembali ke fase sebelumnya, karena tidak 100 persen perokok mengalami kanker. Ketiga, lakukan cek kesehatan secara rutin," pesan Dr. Elisna.

Menurut Dr. Elisna, langkah pencegahan bisa dilakukan dengan menjalankan slogan "I can" dan "We can." "I can" berarti sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri sendiri agar bebas dari kanker.

"'We can' berarti ini tugas bersama, termasuk kebijakan pemerintah untuk melindungi warganya, menekan kasus, dan menciptakan lingkungan yang sehat," pungkas Dr. Elisna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun