Bahaya dari penyesatan informasi ini adalah masyarakat dapat menjadi tidak percaya pada informasi yang ada, termasuk pada berita jurnalistik.
Akibatnya masyarakat mencari berita sendiri melalui media sosial namun seringkali mereka tanpa sikap kritis cenderung percaya hanya pada yang cocok dengan keyakinannya atau bias konfirmasi.
Seringkali berita bohong atau hoax pun yang jelas-jelas bertentangan dengan akal sehat oleh sebagian orang diterima sebagai suatu kebenaran karena cocok atau mendukung asumsi atau keyakinan mereka.
Di sinilah pentingnya peran media mainstream yang independen, tidak partisan, yang menjaga akurasi dan memverifikasi setiap kejadian dan informasi sehingga dapat menjadi pegangan masyarakat dalam memahami situasi dunia dengan benar dan sesuai fakta sebenarnya.
Kembali pada Tragedi Pembantaian di Bucha, siapa yang harus kita percayai ? media mainstream dunia atau kelompok independen yang sama-sama mengklaim sebagai pihak yang netral, obyektif dan independen dalam menyajikan berita?
Informasi dari sudut pandang kedua belah pihak yang berbeda atau bertentangan (both side cover) sangat penting agar kita dapat menilai kebenaran sebuah fakta secara obyektif dengan mengedepankan akal sehat dan sebisanya tidak melibatkan emosi, keyakinan atau asumsi yang sudah kita miliki sebelumnya.
Dengan demikian kita akan menjadi lebih bijak dan lebih proporsional dalam menilai suatu berita dan tidak mudah terjebak dalam "bias konfirmasi" atau kesalahan berpikir lainnya yang berujung pada pengambilan kesimpulan yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H