Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ribut dengan Tetangga yang Agresif, Bagaimana Menyikapinya?

3 April 2022   20:59 Diperbarui: 4 April 2022   12:13 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ribut dengan tetangga (Sumber: Boldsky)

Kisah yang dramatis ini dialami oleh salah satu keluarga yang tinggal di kompleks perumahan yang sama tapi beda blok dengan saya. 

Saya cukup mengenal keluarga ini karena sering ngobrol mengenai berbagai hal, sebut saja keluarga ini dengan sebutan "keluarga cemara".

Ceritanya keluarga cemara ini saat awal menikah membeli rumah di sebuah blok yang baru dikembangkan dan pada saat itu di samping kiri-kanan dan depan rumah mereka adalah kavling kosong.

Keadaan itu tidak banyak berubah sampai sekitar 5-6 tahun mereka tinggal di sana, hanya ada satu tambahan sebelah kiri mereka sudah dibangun rumah baru selebihnya masih lahan kosong.

Setelah itu keluarga ini pindah ke Jerman karena melanjutkan pendidikan selama kurang lebih 6 tahun, dan selama itu rumah mereka sempat kosong dan ditempati kerabat selama 1-2 tahun.

Setelah mereka kembali dari Jerman dan melihat kondisi rumah mereka, kondisi telah berubah banyak, di samping kanan mereka sudah berdiri 2 rumah diatas satu kavling, dan didepan 2 rumah tersebut juga ada 2 rumah pada satu kavling.

Keempat rumah tersebut ditempati empat bersaudara, dan kavling tersebut milik bapak mereka. 

Saya kenal dengan bapak ini, pensiunan pegawai BUMN yang kemudian dari pesangonnya membeli kavling-kavling yang masih kosong di beberapa blok kemudian dibangun rumah dan dijual.

Bapak ini orangnya baik, sering jalan-jalan di blok-blok lain sambil melihat-lihat rumah-rumah yang ada termasuk rumah atau lahannya sendiri yang tersebar di beberapa blok.

Ilustrasi dampak suara ultrasonik frekuensi tinggi bagi kesehatan manusia | Sumber: cnnindonesia.com
Ilustrasi dampak suara ultrasonik frekuensi tinggi bagi kesehatan manusia | Sumber: cnnindonesia.com

Bibit-bibit konflik mulai tercium sejak keluarga cemara ini mulai merenovasi atau lebih tepatnya membangun kembali rumah mereka yang sudah rusak setelah 6 tahun tidak ditempati dan bangunan lama juga terlalu kecil untuk kondisi mereka saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun