Jadi apa yang dimaksud dengan Simple Problem Solving? Dan apa bedanya dengan teknik Problem Solving yang biasanya dilakukan di tempat kerja atau di Industri manufaktur?
Simple Problem Solving terdiri dari empat langkah sebagai berikut:
- Mendefinisikan masalah.
- Menganalisa dan menemukan akar masalah
- Mengeksplorasi dan memilih alternatif.
- Melakukan tindakan perbaikan.
Langkah pertama adalah mendefinisikan masalah yang sedang terjadi atau yang kita hadapi. Pada kasus keluarga Budi, masalah yang terjadi adalah rumah yang bocor saat hujan.Â
Masalah yang terjadi di rumah biasanya mudah untuk dikenali dan didefinisikan, berbeda dengan masalah di tempat kerja yang mempunyai definisi lebih sistematis.
Secara umum masalah adalah perbedaan atau gap antara kondisi yang berlangsung saat ini dibanding dengan kondisi standar atau kondisi ideal atau normal. Dengan kata lain masalah adalah hal-hal yang tidak normal, tidak ideal atau tidak memenuhi suatu standar tertentu.
Dengan definisi yang lebih umum ini kita bisa mengenali masalah yang sering terjadi di rumah, contohnya anak yang berprestasi di bawah standar atau dibawah rata-rata itu adalah sebuah masalah.
Namun perlu diingat bahwa standar atau ukuran yang kita jadikan acuan bisa jadi berbeda-beda bagi tiap-tiap orang tergantung dari nilai-nilai yang dianutnya.Â
Dengan demikian anak yang prestasi akademiknya dibawah rata-rata mungkin menjadi masalah bagi satu keluarga namun tidak menjadi masalah bagi keluarga yang lain.
Dalam dunia industri, definisi dari masalah lebih jelas dan pasti karena standar yang dipakai oleh industri merupakan sebuah standar yang universal.
Langkah kedua adalah menganalisa dan menemukan akar penyebab masalah. Langkah kedua ini merupakan langkah yang penting karena akan menentukan apakah tindakan perbaikan selanjutnya efektif atau tidak.