Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Simple Problem Solving", Penerapannya dari Tempat Kerja ke Rumah

15 November 2021   22:03 Diperbarui: 20 November 2021   09:18 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi apa yang dimaksud dengan Simple Problem Solving? Dan apa bedanya dengan teknik Problem Solving yang biasanya dilakukan di tempat kerja atau di Industri manufaktur?

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi "Problem Solving", Sumber: akademitrainer.com

Simple Problem Solving terdiri dari empat langkah sebagai berikut:

  1. Mendefinisikan masalah.
  2. Menganalisa dan menemukan akar masalah
  3. Mengeksplorasi dan memilih alternatif.
  4. Melakukan tindakan perbaikan.

Langkah pertama adalah mendefinisikan masalah yang sedang terjadi atau yang kita hadapi. Pada kasus keluarga Budi, masalah yang terjadi adalah rumah yang bocor saat hujan. 

Masalah yang terjadi di rumah biasanya mudah untuk dikenali dan didefinisikan, berbeda dengan masalah di tempat kerja yang mempunyai definisi lebih sistematis.

Secara umum masalah adalah perbedaan atau gap antara kondisi yang berlangsung saat ini dibanding dengan kondisi standar atau kondisi ideal atau normal. Dengan kata lain masalah adalah hal-hal yang tidak normal, tidak ideal atau tidak memenuhi suatu standar tertentu.

Dengan definisi yang lebih umum ini kita bisa mengenali masalah yang sering terjadi di rumah, contohnya anak yang berprestasi di bawah standar atau dibawah rata-rata itu adalah sebuah masalah.

Namun perlu diingat bahwa standar atau ukuran yang kita jadikan acuan bisa jadi berbeda-beda bagi tiap-tiap orang tergantung dari nilai-nilai yang dianutnya. 

Dengan demikian anak yang prestasi akademiknya dibawah rata-rata mungkin menjadi masalah bagi satu keluarga namun tidak menjadi masalah bagi keluarga yang lain.

Dalam dunia industri, definisi dari masalah lebih jelas dan pasti karena standar yang dipakai oleh industri merupakan sebuah standar yang universal.

Langkah kedua adalah menganalisa dan menemukan akar penyebab masalah. Langkah kedua ini merupakan langkah yang penting karena akan menentukan apakah tindakan perbaikan selanjutnya efektif atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun