Setelah rasa kantuk sudah mulai menghilang, kami melanjutkan perjalanan ke kota Kediri melewati kota-kota Ngawi, Saradan, Nganjuk dan akhirnya tiba di kota Kediri menjelang subuh.
Hari kedelapan dan kesembilan, kegiatan kami hanya di sekitar rumah bertemu sanak saudara, kerabat dan saudara, serta memulihkan stamina yang  terkuras dihari hari sebelumnya.
Hari Kesepuluh, Minggu 27 Desember 2009, etape terakhir perjalanan keliling Jawa dilajunjutkan. Mulai dari Kediri kemudian ke Tulung Agung untuk mengunjungi saudara yang tinggal di sana. Dari Tulung Agung perjalanan dilanjutkan ke home base di Trosobo, Taman, Sidoarjo.
Akhirnya, kami tiba di rumah lagi dengan kondisi sehat, selamat dan tak kurang suatu apapun. Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas penyertaan dan pemeliharaan yang kami alami selama perjalanan ini.
Perjalanan keliling Jawa zaman belum ada Tol Trans Jawa ini di mulai hari Jumat, 18 Desember 2009 dan berakhir pada hari Minggu, 27 Desember 2009, dengan total jarak tempuh 2,207.5 km atau 1,372 mil.
Epilog
Setelah perjalanan keliling Jawa yang pertama ini, kami beberapa kali melakukannya lagi, dengan rute yang tidak jauh berbeda. Baik lewat jalan biasa maupun sebagian tol, termasuk tol panjang trans Jawa.
Yang menjadi daya tarik bukan hanya sekedar destinasi wisata di kota-kota yang kami tuju, namun perjalanan itu sendiri yang menarik. Kami menikmati setiap episode perjalanan sebagai sebuah pengalaman yang baru yang membahagiakan.
Banyak hal yang menarik selama perjalanan seperti suasana yang baru meskipun tempat yang sama akan terasa berbeda pada saat yang berbeda. Lika-liku dan suka duka selama perjalanan menjadi bagian yang menarik dari setiap perjalanan dan membuat kami ingin mengulanginya.
Kami lebih suka melakukan perjalanan pada malam hari karena lalu lintas lebih lancar, tidak panas dan tidak cepat capek. Namun sisi negatifnya kalau kantuk menyerang sangat berbahaya, jadi biasanya jalan malam ini kami lakukan diawal perjalanan pada saat kondisi tubuh masih fit.
Selain itu perjalanan dengan kendaraan di jalan umum pasti mengandung resiko, entah itu kelalaian kita sendiri atau orang lain. Hal ini yang harus diantisipasi dengan menerapkan prinsip-prinsip safety driving yaitu defense driving.