Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keliling Jawa Zaman Belum Ada Tol Trans Jawa (Part-3): Epilog, Seni Menikmati Perjalanan, Destinasi Hanya Bonusnya

11 November 2021   22:35 Diperbarui: 11 November 2021   22:48 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan tol, sumber: sigijateng.id

Setelah rasa kantuk sudah mulai menghilang, kami melanjutkan perjalanan ke kota Kediri melewati kota-kota Ngawi, Saradan, Nganjuk dan akhirnya tiba di kota Kediri menjelang subuh.

Hari kedelapan dan kesembilan, kegiatan kami hanya di sekitar rumah bertemu sanak saudara, kerabat dan saudara, serta memulihkan stamina yang  terkuras dihari hari sebelumnya.

Hari Kesepuluh, Minggu 27 Desember 2009, etape terakhir perjalanan keliling Jawa dilajunjutkan. Mulai dari Kediri kemudian ke Tulung Agung untuk mengunjungi saudara yang tinggal di sana. Dari Tulung Agung perjalanan dilanjutkan ke home base di Trosobo, Taman, Sidoarjo.

Akhirnya, kami tiba di rumah lagi dengan kondisi sehat, selamat dan tak kurang suatu apapun. Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas penyertaan dan pemeliharaan yang kami alami selama perjalanan ini.

Perjalanan keliling Jawa zaman belum ada Tol Trans Jawa ini di mulai hari Jumat, 18 Desember 2009 dan berakhir pada hari Minggu, 27 Desember 2009, dengan total jarak tempuh 2,207.5 km atau 1,372 mil.

Epilog

Setelah perjalanan keliling Jawa yang pertama ini, kami beberapa kali melakukannya lagi, dengan rute yang tidak jauh berbeda. Baik lewat jalan biasa maupun sebagian tol, termasuk tol panjang trans Jawa.

Yang menjadi daya tarik bukan hanya sekedar destinasi wisata di kota-kota yang kami tuju, namun perjalanan itu sendiri yang menarik. Kami menikmati setiap episode perjalanan sebagai sebuah pengalaman yang baru yang membahagiakan.

Banyak hal yang menarik selama perjalanan seperti suasana yang baru meskipun tempat yang sama akan terasa berbeda pada saat yang berbeda. Lika-liku dan suka duka selama perjalanan menjadi bagian yang menarik dari setiap perjalanan dan membuat kami ingin mengulanginya.

Kami lebih suka melakukan perjalanan pada malam hari karena lalu lintas lebih lancar, tidak panas dan tidak cepat capek. Namun sisi negatifnya kalau kantuk menyerang sangat berbahaya, jadi biasanya jalan malam ini kami lakukan diawal perjalanan pada saat kondisi tubuh masih fit.

Selain itu perjalanan dengan kendaraan di jalan umum pasti mengandung resiko, entah itu kelalaian kita sendiri atau orang lain. Hal ini yang harus diantisipasi dengan menerapkan prinsip-prinsip safety driving yaitu defense driving.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun