Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keliling Jawa Zaman Belum Ada Tol Trans Jawa (Part-3): Epilog, Seni Menikmati Perjalanan, Destinasi Hanya Bonusnya

11 November 2021   22:35 Diperbarui: 11 November 2021   22:48 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan tol, sumber: sigijateng.id

Dari Malioboro perjalanan Jogja-Kediri dimulai, melewati Jalan Raya Jogja-Magelang terus lurus sampai Ring Road Utara. Memasuki Jalan Raya Jogja-Magelang disisi kiri jalan ada toko roti Parsley yang merupakan salah satu destinasi yang wajib disinggahi kalau sedang berlibur di Jogja.

Setelah mampir sebentar di Parsley perjalanan dilanjutkan,  waktu sudah menunjukan pk. 18.30 ketika meninggalkan Jogja dan mulai menelusuri Jalan Raya Jogja-Solo.

Sepanjang perjalan Jogja-Solo jalannya lurus saja namun agak terhambat dengan banyaknya traffic light disepanjang perjalanan dan kebetulan selalu dapat lampu merah terus.

Memasuki kota Solo, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20 malam, waktunya untuk makan malam. Tempat makan malam favorit di kota Solo waktu itu (tahun 2009) adalah di "Galabo", yang berada di ujung Jalan Slamet Riyadi, jalan utama yang membelah pusat kota Solo. Galabo merupakan pusat kuliner malam kota Solo yang dikelola oleh pemerintah daerah Solo.

Setelah selesai makan malam dan beristirahat sejenak,perjalanan dilanjutkan. Biasanya kalau melewati kota Solo, kami selalu mampir ke tempat yang jualan Srabi Notosuman di Jalan Muh. Yamin. Ini merupakan salah satu destinasi kuliner favorit kami bila berkunjung ke kota Solo, namun karena waktu sudah menunjukan pukul 21.00, jadi sudah tidak keburu untuk mampir kesana.

Perjalanan dilanjutkan melewati kota Sragen, lanjut ke kota Mantingan perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lepas dari kota Mantingan waktu sudah menunjukan sekitar pukul 23.00 dan rasa kantuk sudah tak tertahankan lagi.

Akhirnya kami berhenti di pom bensin untuk tidur sebentar di dalam mobil, mungkin karena sangat ngantuk tak terasa hampir 2 jam kami berhenti di situ. Sekitar pukul 1 dini hari perjalanan dilanjutkan.

Oh ya, biasanya kalau kami perjalanan malam dan ngantuk tidak tertahankan kami berhenti di pom bensin dan tidur di dalam mobil. Cara kami tidur di mobil dengan menyalakan AC sampai cukup dingin, kemudian AC dimatikan dan mesin mobil juga dimatikan, dan hanya kipas yang dijalankan. Setelah beberapa lama kemudian, sekitar 5-10 menit, udara dalam mobil mulai panas, mesin mobil dan AC dinyalakan. Setelah cukup dingin dimatikan lagi dan seterusnya.

Dengan cara ini kami biasanya dapat beristirahat atau tidur selama 1 sampai 2 jam sampai rasa kantuk benar-benar hilang. Memang setiap 5-10 menit kami mesti mematikan dan menghidupkan mesin mobil dan AC, namun kami melakukannya dengan setengah tertidur dan ini cukup untuk menghilangkan rasa kantuk yang tak tertahankan.

Jumat, 25 Desember 2009, hari ke-delapan perjalanan keliling Jawa.

Waktu hampir menunjukan pukul 1 dini hari, di tempat parkir di area pom bensin disuatu tempat di luar kota Mantingan ke arah Ngawi. Disitu tak terasa kami sudah berhenti hampir 2 jam untuk menghalau rasa kantuk yang tak tertahankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun