Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Politik

Airin dalam Cengkraman Sengkuni

13 Desember 2013   14:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:58 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hari ini saya memenuhi panggilan kedua dalam kapasitas saya sebagai saksi Suap Pilkada Lebak," kata Airin, di KPK, seperti dikutip Bacaberita.com, Selasa, (10/12),

Publik masih menunggu panggilan Airin sebagai saksi kasus Alkes di kota yang dipimpinnya, Tangerang Selatan.

Sebab, selain suami Airin, TB Chaeri Wardhana alias Wawan, KPK juga sudah menetapkan dua orang tersangka kasus pengadaan Alkes Kota Tangsel yaitu Mamak, sebagai pejabat pembuat komitmen di Dinas Kesehatan Tangsel dan satu lagi seorang dari pihak swasta.

Konon, karena tidak terima anak buahnya jadi tersangka, salah seorang petinggi Dinkes geram.

Pejabat itu tidak terima karena anak buahnya yang justru dinilainya tidak tahu apa-apa, jadi korban "pimpinan".

Bahkan, seorang sumber itu menyebutkan akibat dari penetapan itulah yang kemudian jadi alasan beberapa saksi kasus Alkes Tangsel dan Banten kompak dan berani "buka-bukaan" sehingga membuat Airin bahkan Atut jadi kalang kabut.

Konflik dan keretakan anak buah Airin itu membuat penyidik KPK yakin adanya keterlibatan pimpinan. Pasalnya, aksi tutup mulut yang dilakukan oleh "anak buah" Airin sebelumnya membuat penyidik kesulitan untuk mencari bukti keterlibatan Airin.

Dari aksi itulah kemudian muncul dugaan kuat jika birokrasi di Tangsel mengalami keretakan dan pembelahan antara yang "Pro" KPK dan pimpinan (istilah mereka).

Bahkan, tersiar kabar jika ancaman dan teror yang ditujukan untuk membuat ketakutan saksi-saksi kunci itu--sudah dilakukan oleh oknum tertentu.

Kuat dugaan jika aksi itu merupakan sebuah tindakan paniknya orang-orang yang ingin menutupi keterlibatan "pimpinan" dalam kasus Alkes tersebut.

Maka, salah satu cara yang digunakan ialah: teror. Pada kondisi ini tentu saja teror adalah alat yang ampuh untuk memukul psikologis musuh-musuh yang mengancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun