"Hah, kata siapa?"
"Kata .. ku .. hehe .."
Aku yakin, sikap keras yang ada pada diri bapak bukan berasal dari hal-hal semacam itu. Tapi memang karena pembawaannya dari dulu. Bisa jadi karena didikan dari ibu angkatnya yang memang keras, sehingga membentuk karakternya yang seperti itu. Aku memahami. Karena darahnya juga mengalir di tubuhku.
Rindu rasanya memeluk tubuhnya yang kekar, yang  kini lebih sering terbaring di atas kasur busa di ruang keluarga, di depan televisi. Hanya bisa membayangkan, saat aku pulang nanti, beliau menahan tangis saat pertama kali melihat aku datang. Seperti saat di rumah sakit dulu.
Â
"Ayah dengarlah .. betapa sesungguhnya kumencintaimu .. kan kubuktikan .. ku mampu penuhi maumu .. "
Masih saja terngiang syair lagu itu, dan ..
*^
 Cerpen dari buku "Semua Tentang Ayah" karya Rudiyanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H