Polusi Udara:Â
Penambangan batu bara, terutama di Kalimantan, menghasilkan polusi udara yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat setempat. Debu tambang dan asap pembakaran batu bara menyebabkan gangguan kesehatan bagi penduduk lokal dan menurunkan kualitas udara di wilayah tersebut.
3. Dampak Sosial pada Masyarakat
Selain dampak lingkungan, penguasaan sektor tambang oleh perusahaan China juga memiliki dampak sosial yang signifikan, terutama terhadap masyarakat lokal yang tinggal di sekitar area tambang. Beberapa dampak sosial yang dihadapi masyarakat Indonesia akibat aktivitas pertambangan ini antara lain:
Penggusuran dan Perubahan Kehidupan Masyarakat:
 Banyak komunitas lokal yang terpaksa harus meninggalkan tanah mereka untuk memberikan ruang bagi proyek tambang. Ini menyebabkan kehilangan mata pencaharian mereka, terutama bagi petani dan nelayan yang mengandalkan tanah dan alam sekitar untuk kehidupan sehari-hari. Di Sulawesi, proyek-proyek tambang nikel yang dikelola oleh perusahaan China telah menyebabkan konflik sosial antara perusahaan dan masyarakat lokal yang terdampak penggusuran lahan.
Kondisi Kerja Buruh Tambang:
 Sektor tambang Indonesia yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar, termasuk perusahaan China, seringkali tidak memberikan kondisi kerja yang layak bagi buruh tambang. Meskipun ada regulasi tentang upah minimum dan perlindungan buruh, beberapa perusahaan masih menerapkan standar kerja yang rendah dan tidak memperhatikan keselamatan pekerja, yang menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat paparan bahan kimia berbahaya.
Ketimpangan Ekonomi:
 Meskipun sektor tambang dapat menghasilkan pendapatan besar, sebagian besar keuntungan sering kali tidak dirasakan oleh masyarakat lokal. Banyak dari proyek tambang yang didominasi oleh perusahaan asing seperti China hanya memberikan sedikit manfaat bagi ekonomi lokal, seperti terbatasnya penciptaan lapangan pekerjaan yang layak atau pengembangan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Solusi dan Langkah yang Diperlukan untuk Menangani Dampak Ekspansi Kapitalisme China di Sektor Tambang Indonesia