2. Investasi dalam Sektor Non-Eksploratif
Pemerintah juga perlu mempromosikan investasi di sektor-sektor yang tidak bergantung pada eksploitasi sumber daya alam. Sektor-sektor seperti teknologi hijau, energi terbarukan, dan ekonomi digital dapat menjadi sumber pendapatan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia. Dengan mengalihkan fokus ke sektor-sektor ini, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari industri ekstraktif dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang.
E. Kolaborasi Internasional untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Lebih Baik
Indonesia perlu memperkuat kolaborasi dengan negara-negara lain, lembaga internasional, dan organisasi non-pemerintah untuk mengelola sumber daya alam secara lebih berkelanjutan. Kerja sama internasional akan memungkinkan berbagi pengetahuan, teknologi, dan pengalaman dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dalam sektor pertambangan.
1. Kolaborasi dengan Negara-Negara Lain
Indonesia bisa bekerja sama dengan negara-negara maju yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan tambang berkelanjutan, seperti negara-negara Eropa dan Australia. Kolaborasi ini dapat mencakup pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta penguatan regulasi internasional yang mengatur tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan tambang.
2. Pendanaan untuk Pengelolaan Lingkungan
Indonesia juga bisa mengakses dana internasional untuk mendukung program-program pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan. Dana dari lembaga seperti Green Climate Fund (GCF) atau World Bank dapat digunakan untuk mendanai proyek reklamasi tambang, serta untuk investasi dalam energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI