Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Waspada Kemungkinan Munculnya Mafia Pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis

9 Januari 2025   15:53 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Kolaborasi Antar-Pihak dan Negara

Mengatasi mafia pangan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, serta lembaga internasional. Negara-negara lain yang memiliki pengalaman dalam menghadapi mafia pangan dapat berbagi pengetahuan dan solusi yang sudah terbukti efektif.

a. Kerja Sama dengan Negara Lain

Pemerintah Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan negara-negara yang memiliki pengalaman dalam memberantas mafia pangan, seperti India dan Brasil, untuk mempelajari metode pengawasan dan kebijakan yang mereka terapkan. Dengan berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, Indonesia dapat mengoptimalkan sistem pengawasan pangan di dalam negeri.

b. Kolaborasi dengan Sektor Swasta

Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk menciptakan sistem pengadaan pangan yang efisien dan transparan. Perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang pangan bisa diajak untuk berpartisipasi dalam program makan gratis, dengan memberikan pasokan bahan pangan yang memenuhi standar dan dapat diawasi dengan ketat.

Praktik mafia pangan adalah masalah serius yang bisa merusak tujuan program makan gratis untuk anak sekolah. Untuk mengantisipasi praktik mafia pangan, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang mencakup peningkatan transparansi, penguatan pengawasan, penegakan hukum yang tegas, serta keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan. Dengan langkah-langkah ini, potensi mafia pangan dapat diminimalkan, dan program makan gratis dapat berjalan dengan efektif, memberikan manfaat nyata bagi anak-anak Indonesia tanpa adanya penyimpangan yang merugikan masyarakat.

Kesimpulan

Mafia pangan merupakan ancaman serius yang harus diwaspadai dalam pelaksanaan program makan gratis untuk anak sekolah. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada niat baik pemerintah, tetapi juga pada sistem pengawasan dan pengelolaan yang ketat dan transparan. Jika potensi mafia pangan tidak diantisipasi dengan baik, anggaran yang besar bisa terbuang sia-sia, kualitas makanan bisa merosot, dan yang lebih buruk lagi, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan institusi terkait.

Agar program makan gratis ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal, penting untuk menjaga transparansi dalam pengadaan dan distribusi bahan pangan, serta memperkuat pengawasan di semua lini. Dengan pengelolaan yang tepat dan pengawasan yang ketat, manfaat program ini bisa benar-benar dirasakan oleh anak-anak Indonesia, tanpa ada pihak yang mengambil keuntungan secara tidak sah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun