Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Waspada Kemungkinan Munculnya Mafia Pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis

9 Januari 2025   15:53 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Manipulasi Harga dan Data

Sering kali mafia pangan memanipulasi harga dan data agar mereka bisa meraih keuntungan yang lebih besar. Misalnya, mereka bisa menaikkan harga pangan secara fiktif atau mengganti bahan makanan berkualitas tinggi dengan bahan yang lebih murah, tetapi tetap mencatatnya sebagai bahan yang lebih mahal dalam laporan administrasi, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pemerintah dan masyarakat.

Mafia Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis

Dengan adanya program makan gratis untuk anak sekolah, potensi mafia pangan untuk mengambil keuntungan sangat terbuka lebar. Mengingat skala program yang besar, distribusi makanan ke seluruh pelosok Indonesia akan melibatkan banyak pihak—mulai dari produsen bahan pangan, distributor, hingga pengelola program di tingkat sekolah. Tanpa pengawasan yang ketat, celah untuk terjadinya praktik mafia pangan akan semakin besar dan sulit dikendalikan.

1. Monopoli Penyedia Bahan Makanan

Program makan bergizi gratis bisa menarik perhatian banyak pihak, termasuk perusahaan atau individu yang ingin menguasai pasokan bahan pangan. Jika tidak ada sistem pengadaan yang transparan dan terkontrol, bisa saja hanya ada satu atau dua penyedia yang menguasai seluruh pasokan, yang berisiko memanipulasi harga atau kualitas makanan yang diterima anak-anak.

2. Penyimpangan Kualitas dan Kuantitas

Mafia pangan seringkali memangkas kualitas bahan makanan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi. Dalam program makan gratis, hal ini bisa berarti penggantian bahan pangan yang lebih murah dan kurang bergizi, padahal anak-anak memerlukan makanan yang kaya akan gizi agar bisa tumbuh dengan baik dan berprestasi di sekolah. Selain itu, ada kemungkinan jumlah makanan yang didistribusikan ke sekolah dikurangi, tetapi tetap dicatat sesuai dengan anggaran yang ditetapkan, sehingga mengurangi manfaat yang seharusnya diterima oleh siswa.

3. Celah Pengawasan dan Distribusi

Distribusi makanan yang melibatkan banyak pihak sering kali menciptakan celah untuk penyimpangan. Jika pengawasan tidak cukup ketat, mafia pangan dapat memanfaatkan sistem distribusi yang rumit dan tidak transparan untuk mengambil keuntungan dengan cara yang tidak sah.

Program Serupa di Negara Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun