Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Gap dan Merumuskan Novelty dalam Penelitian Ilmiah (Oleh: Rudi Sinaba)

6 Desember 2024   16:33 Diperbarui: 6 Desember 2024   16:53 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penelitian Kualitatif (Sumber BINUS University)

Pengantar

Dalam dunia penelitian, dua istilah yang sering digaungkan, gap dan novelty, memegang peranan penting untuk menentukan relevansi dan dampak penelitian. Namun, bagi sebagian besar peneliti, terutama pemula, memahami dan mengidentifikasi kedua konsep ini sering kali menjadi tantangan besar. Apa sebenarnya gap dan novelty? Mengapa keduanya begitu penting? Dan bagaimana kita dapat menemukannya? Artikel ini akan membahasnya secara rinci, lengkap dengan pandangan ahli dan contoh nyata dari penelitian fenomenal.

Mengapa GAP dan NOVELTY Penting?

Penelitian ilmiah bukan sekadar mengulang apa yang sudah diketahui, tetapi memberikan jawaban atas pertanyaan yang belum terjawab atau menciptakan sesuatu yang baru. Jika gap adalah alasan mengapa penelitian Anda diperlukan, maka novelty adalah bukti bahwa penelitian Anda memiliki nilai tambah. Kombinasi keduanya menjadikan sebuah penelitian relevan, unik, dan berpengaruh.

Dr. John Creswell, seorang pakar metodologi penelitian, menjelaskan bahwa menemukan gap adalah inti dari proses pencarian topik. "Tanpa gap, penelitian tidak lebih dari sebuah pengulangan. Tanpa novelty, penelitian kehilangan makna ilmiahnya," ungkapnya.

Apa Itu GAP dalam Penelitian?

Gap merujuk pada kesenjangan dalam literatur atau bidang ilmu tertentu. Dengan kata lain, gap adalah sesuatu yang belum diketahui, belum terjawab, atau belum dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

Contoh, Penelitian tentang perubahan iklim menunjukkan contoh yang menarik. Sebelum laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) diterbitkan, gap utama adalah kurangnya data global yang menghubungkan emisi karbon dengan kenaikan suhu bumi. Laporan ini kemudian mengisi gap tersebut dengan data komprehensif dari berbagai belahan dunia, yang menjadi dasar kebijakan lingkungan global.

Mengapa Menemukan GAP Penting?

1. Membuktikan Relevansi Penelitian
Dengan mengidentifikasi gap, peneliti menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk penelitian mereka.

2. Menghindari Duplikasi
Penelitian yang mengisi gap memastikan bahwa Anda tidak mengulangi apa yang sudah diketahui.

Cara Menemukan GAP dalam Penelitian

1. Literature Review yang Mendalam
Pelajari karya ilmiah sebelumnya dengan cermat. Cari di database seperti Scopus, PubMed, atau Google Scholar. Bacalah bagian discussion dan future work dari artikel jurnal untuk menemukan pertanyaan yang belum terjawab.

Menurut Dr. Anne-Wil Harzing, "Literature review yang baik bukan hanya mencakup apa yang diketahui, tetapi juga apa yang tidak diketahui, yang menjadi titik awal eksplorasi ilmiah."

2. Gunakan Teknologi untuk Analisis
Alat seperti VOSviewer atau NVivo membantu menganalisis ribuan artikel dan menemukan pola serta celah dalam literatur.

3. Diskusi dengan Komunitas Akademik
Berinteraksi dengan ahli atau menghadiri seminar sering kali membuka wawasan tentang gap yang belum terlihat.

Apa Itu NOVELTY?

Novelty adalah keunikan penelitian Anda. Apakah penelitian Anda membawa konsep baru? Apakah Anda menawarkan solusi inovatif untuk masalah lama? Atau apakah Anda menggunakan pendekatan baru yang belum pernah dilakukan?

Contoh NOVELTY yang Mengubah Dunia

Penelitian tentang CRISPR-Cas9, alat pengeditan gen, adalah contoh novelty yang luar biasa. Sebelum CRISPR, pengeditan gen adalah proses yang mahal dan tidak akurat. Temuan ini membuka jalan bagi pengobatan berbagai penyakit genetik dengan cara yang lebih efisien dan terjangkau.

Bagaimana Menentukan NOVELTY Penelitian Anda?

1. Analisis Kontribusi Penelitian Sebelumnya
Temukan apa yang belum dilakukan peneliti sebelumnya. Misalnya, apakah mereka hanya fokus pada konteks tertentu, dan Anda bisa memperluasnya ke konteks lain?

2. Gunakan Model CARS (Create a Research Space)
Model ini membantu menyoroti gap, menjelaskan pentingnya penelitian, dan merumuskan kontribusi penelitian secara eksplisit.

CARS adalah alat yang sangat berguna bagi peneliti, terutama untuk menyusun pendahuluan yang kuat dan meyakinkan," kata Dr. Ken Hyland, pakar dalam penulisan akademik.

3. Rumusan NOVELTY

Tulis secara eksplisit dalam penelitian Anda:

"Penelitian ini menawarkan pendekatan baru dalam..."

"Tidak seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini mengeksplorasi..."

Hubungan GAP dan NOVELTY dalam Penelitian Ilmiah

Gap dan novelty adalah dua konsep yang saling terkait erat. Tanpa gap, sulit untuk menentukan keunikan atau novelty penelitian Anda. Sebaliknya, novelty yang kuat selalu berakar pada pengisian gap yang relevan. Mari kita telusuri bagaimana keduanya saling mendukung dan memperkuat dalam sebuah penelitian ilmiah.

1. GAP Sebagai Titik Awal NOVELTY

Gap adalah alasan mengapa penelitian dilakukan, sementara novelty adalah hasilnya. Jika gap diibaratkan sebagai pertanyaan yang belum terjawab, maka novelty adalah jawaban atau solusi yang dihasilkan.

Contoh, Dalam bidang kedokteran, sebelum ditemukannya insulin, gap utama adalah kurangnya solusi untuk mengatur kadar gula darah penderita diabetes. Penelitian yang mengarah pada penemuan insulin berhasil mengisi gap ini dengan kontribusi signifikan, yaitu novelty berupa metode pengobatan baru.

Menurut Prof. Susan Holbrook, pakar metodologi penelitian, "Menemukan gap adalah langkah awal, tetapi nilai sesungguhnya dari penelitian terletak pada kemampuan peneliti untuk mengubah gap tersebut menjadi sesuatu yang baru dan bermakna."

2. NOVELTY Sebagai Penegasan Pengisian GAP

Setelah menemukan gap, tugas peneliti adalah memastikan bahwa penelitian mereka benar-benar menawarkan sesuatu yang baru. Tidak semua pengisian gap menghasilkan novelty yang kuat. Kadang, gap hanya diisi dengan data tambahan yang tidak memberikan dampak besar pada ilmu pengetahuan.

Studi tentang vaksin COVID-19 menggambarkan hubungan erat antara gap dan novelty. Ketika pandemi melanda, gap besar adalah kurangnya vaksin yang efektif. Penelitian mRNA (seperti Pfizer-BioNTech) tidak hanya mengisi gap ini, tetapi juga memberikan novelty berupa platform teknologi baru untuk pengembangan vaksin.

3. Kolaborasi GAP dan NOVELTY untuk Dampak Besar

Hubungan antara gap dan novelty menciptakan kontribusi ilmiah yang lebih besar jika keduanya dijalankan dengan baik. Gap memberikan arah, sementara novelty memberikan nilai tambah. Peneliti yang mampu menemukan gap yang relevan dan merumuskan novelty yang kuat memiliki peluang besar untuk menghasilkan penelitian yang diakui secara internasional.

Strategi Memaksimalkan Hubungan GAP dan NOVELTY:

Jangan Hanya Fokus pada Satu Aspek: Mengidentifikasi gap saja tidak cukup; temukan cara inovatif untuk mengisinya.

Ciptakan Keterkaitan yang Jelas: Pastikan hubungan antara gap yang diidentifikasi dan novelty yang dirumuskan dijelaskan secara eksplisit dalam penelitian.

Validasi dengan Umpan Balik: Diskusikan gap dan novelty Anda dengan ahli untuk memastikan bahwa keduanya memiliki relevansi ilmiah yang kuat.

Hubungan antara gap dan novelty adalah seperti dua sisi mata uang. Anda tidak dapat memiliki novelty yang kuat tanpa memahami gap, dan gap tanpa novelty akan kehilangan nilai kontribusinya. Keduanya adalah elemen fundamental yang harus dikelola dengan baik untuk menciptakan penelitian yang relevan dan berdampak.

Dengan memahami dan menghubungkan gap dan novelty secara strategis, Anda tidak hanya akan menjadi peneliti yang cermat, tetapi juga inovator yang mampu mendorong batasan ilmu pengetahuan. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Paul Anastas, "Inovasi yang hebat selalu dimulai dari memahami apa yang hilang."

Kesimpulan: Menemukan GAP dan NOVELTY, Langkah Awal Menuju Kontribusi Besar

Dalam dunia penelitian yang kompetitif, menemukan gap dan merumuskan novelty adalah langkah awal menuju kontribusi besar. Proses ini membutuhkan ketekunan, kejelian, dan pemahaman mendalam terhadap bidang ilmu Anda.

Ketika Anda mampu menjawab pertanyaan, "Apa yang belum diketahui, dan apa yang baru dari penelitian saya?", maka Anda sudah selangkah lebih dekat menuju penelitian yang relevan dan berdampak besar. Seperti yang dikatakan oleh Albert Szent-Györgyi, peraih Nobel Kedokteran, "Penemuan bukanlah menemukan sesuatu yang baru, tetapi melihat apa yang orang lain belum lihat."

Mari, jadikan penelitian Anda sebagai bagian dari solusi untuk dunia yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun