Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Gap dan Merumuskan Novelty dalam Penelitian Ilmiah (Oleh: Rudi Sinaba)

6 Desember 2024   16:33 Diperbarui: 6 Desember 2024   16:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penelitian Kualitatif (Sumber BINUS University)

Cara Menemukan GAP dalam Penelitian

1. Literature Review yang Mendalam
Pelajari karya ilmiah sebelumnya dengan cermat. Cari di database seperti Scopus, PubMed, atau Google Scholar. Bacalah bagian discussion dan future work dari artikel jurnal untuk menemukan pertanyaan yang belum terjawab.

Menurut Dr. Anne-Wil Harzing, "Literature review yang baik bukan hanya mencakup apa yang diketahui, tetapi juga apa yang tidak diketahui, yang menjadi titik awal eksplorasi ilmiah."

2. Gunakan Teknologi untuk Analisis
Alat seperti VOSviewer atau NVivo membantu menganalisis ribuan artikel dan menemukan pola serta celah dalam literatur.

3. Diskusi dengan Komunitas Akademik
Berinteraksi dengan ahli atau menghadiri seminar sering kali membuka wawasan tentang gap yang belum terlihat.

Apa Itu NOVELTY?

Novelty adalah keunikan penelitian Anda. Apakah penelitian Anda membawa konsep baru? Apakah Anda menawarkan solusi inovatif untuk masalah lama? Atau apakah Anda menggunakan pendekatan baru yang belum pernah dilakukan?

Contoh NOVELTY yang Mengubah Dunia

Penelitian tentang CRISPR-Cas9, alat pengeditan gen, adalah contoh novelty yang luar biasa. Sebelum CRISPR, pengeditan gen adalah proses yang mahal dan tidak akurat. Temuan ini membuka jalan bagi pengobatan berbagai penyakit genetik dengan cara yang lebih efisien dan terjangkau.

Bagaimana Menentukan NOVELTY Penelitian Anda?

1. Analisis Kontribusi Penelitian Sebelumnya
Temukan apa yang belum dilakukan peneliti sebelumnya. Misalnya, apakah mereka hanya fokus pada konteks tertentu, dan Anda bisa memperluasnya ke konteks lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun