Dengan menunjukkan empati, pemimpin menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan tim atau rekan kerja. Ini meningkatkan keterlibatan, loyalitas, dan kolaborasi, karena orang merasa didengarkan dan dihargai.
Kurangnya empati bisa menyebabkan alienasi dan perpecahan. Orang akan merasa diabaikan dan kurang termotivasi, yang pada akhirnya dapat menurunkan kinerja dan kepercayaan terhadap pemimpin.
Daniel Goleman, pakar kecerdasan emosional, menekankan pentingnya empati dalam kepemimpinan. Ia menyatakan, "Pemimpin yang memiliki empati mampu menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan timnya dan membangun kepercayaan melalui pemahaman yang lebih baik terhadap kebutuhan dan keinginan mereka."
Howard Schultz, mantan CEO Starbucks, dikenal karena menunjukkan empati kepada karyawannya, termasuk menyediakan manfaat kesehatan bagi pekerja paruh waktu. Kepedulian yang nyata ini membangun loyalitas dan kepercayaan yang kuat dari para karyawan.
5. Akuntabilitas: Bertanggung Jawab atas Kesalahan
Akuntabilitas berarti mengambil tanggung jawab penuh atas keputusan dan tindakan Anda, baik yang sukses maupun yang gagal. Mengakui kesalahan dan bekerja untuk memperbaikinya adalah langkah penting dalam menjaga kepercayaan.
Ketika pemimpin bertanggung jawab atas kesalahan mereka, hal ini menunjukkan kedewasaan dan kepercayaan diri. Akuntabilitas membangun rasa hormat dan kepercayaan karena menunjukkan bahwa pemimpin tidak takut mengakui kekurangan dan siap belajar dari pengalaman.
Pemimpin yang tidak bertanggung jawab akan kehilangan kredibilitas. Orang akan enggan bekerja sama dengan individu yang selalu mencari alasan atau menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka. Hal ini menciptakan ketidakpuasan dan kekecewaan dalam tim.
Patrick Lencioni, dalam bukunya The Five Dysfunctions of a Team, menekankan bahwa akuntabilitas adalah fondasi dari tim yang sukses. Ia mengatakan, "Tanpa akuntabilitas, tidak ada tanggung jawab yang jelas, dan ini dengan cepat merusak kepercayaan di dalam tim."
Seorang pelatih olahraga yang mengambil tanggung jawab penuh saat timnya kalah dan bekerja keras untuk memperbaiki strategi sering kali mendapatkan respek lebih besar dari para pemainnya.
6. Kompetensi: Tunjukkan Keahlian dan Kapabilitas