Kompetensi mengacu pada kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Pemimpin yang kompeten memahami pekerjaannya dan terus mengembangkan keterampilan untuk menghadapi tantangan baru.
Kompetensi membangun kepercayaan karena orang cenderung lebih percaya pada pemimpin yang ahli di bidangnya. Dengan kemampuan yang terbukti, pemimpin dapat memandu tim dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan, meningkatkan kepercayaan kolektif.
Kurangnya kompetensi akan membuat orang meragukan kemampuan pemimpin untuk memecahkan masalah atau memberikan arahan yang tepat. Ini dapat menyebabkan rasa frustrasi dalam tim dan akhirnya berkurangnya loyalitas.
John Maxwell, seorang ahli kepemimpinan, menyatakan bahwa kompetensi adalah salah satu dari "21 Hukum Kepemimpinan yang Tidak Bisa Dibantah." Ia menulis, "Orang akan mengikuti pemimpin yang tahu apa yang mereka lakukan dan yang bisa membuktikan kemampuannya melalui tindakan yang nyata."
Satya Nadella, CEO Microsoft, menunjukkan kompetensi yang luar biasa dalam transformasi perusahaan menuju layanan cloud. Hasilnya, kepercayaan investor, karyawan, dan pelanggan meningkat secara signifikan.
7.  Tanggapan yang Cepat dan Tepat: Mengatasi Krisis dengan Efektif.
Pemimpin yang tanggap mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat, terutama dalam situasi krisis atau saat menghadapi tantangan mendesak. Ini membutuhkan kemampuan untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi solusi, dan bertindak dengan segera.
Tanggapan cepat dan tepat dalam menghadapi masalah atau krisis menciptakan rasa percaya bahwa pemimpin atau organisasi mampu menghadapi tantangan. Ini juga mencerminkan kesiapan dan keberanian untuk bertindak dalam situasi sulit.
Pemimpin yang lambat atau tidak tanggap dalam menghadapi krisis dapat kehilangan kepercayaan dengan cepat. Orang akan mulai meragukan kemampuan pemimpin untuk melindungi kepentingan mereka, dan ini dapat menyebabkan disfungsi dalam organisasi.
Warren Bennis, pakar kepemimpinan terkemuka, mengatakan, "Pemimpin sejati menunjukkan kualitas mereka dalam masa krisis. Cara mereka menanggapi krisis menentukan tingkat kepercayaan yang diberikan kepada mereka." Pemimpin yang tanggap di masa krisis menunjukkan kemampuan untuk memimpin di bawah tekanan, yang semakin memperkuat kepercayaan.
Saat pandemi COVID-19 melanda, beberapa perusahaan besar seperti Johnson & Johnson langsung bergerak cepat untuk mengembangkan vaksin, menunjukkan respon cepat terhadap krisis kesehatan global. Tindakan cepat ini menghasilkan kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah, memperkuat reputasi perusahaan.