Mohon tunggu...
RUDI SINABA
RUDI SINABA Mohon Tunggu... Pengacara - Penulis freelance artikel hukum pada Legal-is-MyLife.blogspot.com

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Pendidikan S2 Hukum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemimpin Sejati: Harus Mampu Membangun Kepercayaan

6 Oktober 2024   13:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   13:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak konsisten, misalnya sering mengubah keputusan atau gagal menepati janji, orang akan mulai merasa tidak nyaman dan meragukan kehandalan Anda. Ini akan menyebabkan ketidakstabilan dalam hubungan dan menurunkan produktivitas.

Menurut James Kouzes dan Barry Posner, penulis The Leadership Challenge, "Kepercayaan dibangun dari tindakan yang konsisten. Jika orang melihat bahwa seorang pemimpin sering gagal memenuhi janjinya, mereka akan kehilangan rasa hormat dan keyakinan."

Jeff Bezos, CEO Amazon, menunjukkan konsistensi dalam mengutamakan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama perusahaan. Dengan menjaga konsistensi dalam memberikan layanan yang baik, Amazon telah membangun kepercayaan jangka panjang dengan konsumennya.

3. Transparansi: Komunikasi Terbuka dan Jujur

Transparansi melibatkan memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Pemimpin yang transparan tidak menyembunyikan masalah atau fakta penting, melainkan berkomunikasi secara terbuka dengan timnya.

Transparansi mengurangi keraguan dan menciptakan keterbukaan dalam komunikasi. Ketika orang mendapatkan informasi yang lengkap dan jujur, mereka merasa dihargai dan akan lebih percaya pada pemimpin atau organisasi. Ini juga meningkatkan kerja sama dan pemecahan masalah secara efektif.

Kurangnya transparansi dapat menyebabkan rasa curiga dan ketidakpastian. Jika informasi penting disembunyikan atau tidak diungkapkan dengan baik, orang akan merasa tidak dihargai dan mungkin menarik diri dari proses kerja sama.

Brene Brown, seorang penulis dan profesor riset di University of Houston, menekankan pentingnya kerentanan dalam kepemimpinan yang transparan. Ia berkata, "Keberanian untuk menjadi rentan dalam kepemimpinan menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan mendorong kepercayaan."

Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, selama pandemi COVID-19, menunjukkan transparansi yang luar biasa dengan menyampaikan informasi yang jelas dan teratur kepada publik. Ini membantu menciptakan kepercayaan di antara rakyatnya.

4. Empati: Memahami dan Menghargai Orang Lain

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan mendengarkan secara aktif dan menunjukkan kepedulian, pemimpin dapat membangun hubungan emosional yang kuat dengan timnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun