Mohon tunggu...
Ruba Nurzaman
Ruba Nurzaman Mohon Tunggu... Guru - Teacher Trainer Writer

Guru MTs dan SMA Al-Mukhtariyah Rajamandala^^ Senior Trainer PT Edukasi 101^^Fasilitator MBS Tanoto Foundations^^Pengurus Ikatan Guru Indonesia Bandung Barat, Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi), Konsultan Sekolah Literasi Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yuk, Ajak Siswa Belajar di Luar Kelas!

8 Maret 2017   11:51 Diperbarui: 9 Maret 2017   06:01 16536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa/i MTs Al-Mukhtariyah Rajamandala sedang melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas (Foto: dok Pribadi Ruba Nurzaman)

Kegiatan ini dilakukan sambil bekerjasama dengan dinas kehutanan untuk project reboisasi disekitar bantaran sungai Citarum dan lahan kosong yang tidak termanfaatkan sebelumnya. Selain belajar mengenai persemaian juga untuk menumbuhkan bentuk kepedulian sosial kepada alam. Kegiatan inipun bisa menjadi bahan untuk penelitian siswa mengenai pengaruh jenis pupuk, jumlah pupuk, pola penyiraman ataupun jenis tanah yang digunakan terhadap pertumbuhan tanaman.

Ketika tanaman sudah mulai tumbuh mereka terlihat bahagia
Ketika tanaman sudah mulai tumbuh mereka terlihat bahagia
Pembelajaran di luar kelas bukan hanya bisa dilakukan pada mata pelajaran IPA atau Biologi saja, saya memberikan ilustrasi diatas, karena memang saya guru IPA. Untuk mata pelajaran IPS atau ekonomi misalnya, kita bisa mengajak siswa untuk pergi ke pasar dan belajar bagaimana proses interkasi antara pedagang dan penjual, bagaimana sistem jual beli yang dilakukan, bagaimana peredaran uang di pasar dan lain sebagainya. 

Untuk mata pelajaran Matematika kita bisa menyuruh siswa untuk menghitung tinggi pohon atau tiang listrik tanpa harus memanjat dengan menggunakan kosnsep kesebangunan cukup mengukur bayangan dari benda. Guru mata pelajaran PAI bisa mengajak siswa untuk belajar di Masjid, siswa diajak ikut menshalatkan jenazah ketika ada warga yang meniggal di lingkungan sekolah. Itulah yang sering kita sebut pembelajaran kontekstual, atau kalau meminjam bahasa Prof Yus Rusyana dikenal dengan istilah pembelajaran berlingkung. 

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan pembelajaran di luar kelas (outdoor study) dan memilki kelebihan yang mendukung pada pembelajaran siswa, di antaranya sebagai berikut:

  1. Mendorong motivasi belajar siswa, karena menggunakan setting alam terbuka sebagai sarana kelas, untuk memberikan dukungan proses pembelajaran secara menyeluruh yang dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan.
  2. Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan karena dapat berekspolarasi menciptakan suasana belajar seperti bermain.
  3. Pada pembelajaran di luar kelas siswa menggunakan media pembelajaran yang kongkrit dan memahami lingkungan yang ada disekitarnya. Pada saat pembelajaran digunakan media yang sesuai dengan situasi kenyataannya, yakni berbagai permainan anak seperti seluncuran, ayunan, jungkat-jungkit dan lain-lain.
  4. Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas siswa karena menggunakan strategi belajar sambil melakukan atau mempraktekan sesuai dengan penugasan. Selain memiliki kelebihan, pendekatan di luar kelas sebagai pendekatan pembelajaran juga memiliki kelemahan: memerlukan perhatian yang ekstra dari guru pada saat pembelajaran karena menggunakan media yang sesuai dengan kenyataannya di arena bermain anak yang dapat memungkinkan anak keterusan bermain di tempat tersebut.

Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti: bermain di lingkungan sekitar sekolah, di taman, atau di perkampungan masyarakat sekitar sehingga diperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas hasil belajar terhadap materi yang disampaikan di luar kelas.

Dengan kegiatan diluar sekolah, siswa memilki peluang untuk menguasai kemampuan dasar kehidupan sehari-hari. Siswa juga diajak untuk menjaga dan menghargai hal yang ada di alam maupun kehidupan sosial dan memahami posisi manusia di alam semesta.

Ketika melakukan proses pembelajaran diluar kelas akan terlihat wajah-wajah penuh kegembiraan, meskipun badan ataupun baju mereka menjadi sedikit kotor, mereka akang senang, karena tidak merasa sedang belajar yang notabene harus bergulat dengan buku dan ballpoint serta papan tulis dan hanya mendegarkan celotehan guru. 

Sepertinya memang tidak terlihat seperti sedang belajar tapi justru disitulah sebenar-benarnya belajar. Ketika mereka awali kegiatan dengan mengamati petani yang sedang berkebun, kemudian melakukan wawancara, lalu mencari informasi di perpustakaan dan internet, melakukan penanamn sendiri dan melakukan analisis terhadap tanamannya apabila ada keganjilan sehingga mampu membuat sebuah kesimpulan dan melakukan komunikasi melalui presentasi didepan kelas, sebetulnya mereka sudah melakukan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang terbaru untuk saat ini, yakni kurikulum 2013.

Konsep kegiatan belajar- mengajar di luar kelas

Kegiatan belajar-mengajar diluar kelas tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pengajaran harus tetap memiliki konsep kegiatan yang jelas, sehingga dapat menjadi acuan utama bagi seorang guru yang mengajar anak diluar kelass. Setidaknya perlu memuat enam konsep utama yaitu :

Konsep proses belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun