Tema : cintai teman berkebutuhan khusus
Â
AKU DITERIMAÂ
Agus Sri Purwanto
Dor... dor...dor...
Serbuk halus mengusik pengelihatan, berasal dari peluru tembakan yang melesat cepat mengenai permukaan tanah kering. Tersusun rapi, serangan dilakukan dengan sempurna. Secara sadar membuat tipu daya untuk mengalihkan pusat perhatian, satu persatu peluru meluruhkan pertahanan OPM.
"Sialan! Dasar pengkhianat!" teriak Serma Jaksa, sebuah hantaman keras dilayangkan berulang kali.
"Tidak tahu diri, banyak korban berjatuhan karena ulahmu. Tentara yang menjadi pedoman, malah berkhianat. Otak busuk, berapa banyak topeng yang Kamu gunakan, Sertu Zidan?"
Sertu Zidan tersenyum kecil, terlihat menyeramkan dengan luka lebam hasil karya tangan Serma Jaksa.
"Bukannya hebat? Tidak ada yang mencium bau busuk atas perbuatan Saya selama ini."
Mendengar penuturan itu, mampu menyalakan kobaran api amarah dalam diri. Serma Jaksa semakin membabi buta memukul Sertu Zidan yang sudah tergeletak tidak berdaya. Sertu Zidan mengalami pendarahan hebat, bekas tembakan tidak henti-hentinya mengeluarkan cairan merah pekat.