Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan dalam Bayangan

9 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 26 November 2024   09:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Program ini memang untuk seniman muda, tapi biasanya untuk mereka yang sudah lulus sekolah. Namun, melihat bakatmu, aku rasa kita bisa membuat pengecualian."

Bu Rina yang mendengar pembicaraan mereka ikut menimpali, "Zara, ini kesempatan langka. Kenapa tidak kau coba saja? Siapa tahu ini bisa jadi awal yang bagus untukmu!"

Zara mengangguk perlahan. "Baiklah, saya akan ikut seleksinya. Apa yang harus saya lakukan, Pak?"

Adrian menjelaskan prosedur seleksi. Zara harus mengirimkan portofolio karyanya dalam dua minggu kedepan. Jika lolos, ia akan diundang ke New York untuk tahap seleksi berikutnya.

Sore itu, Zara pulang dengan perasaan campur aduk. Ia sangat bersemangat dengan kesempatan ini, tapi juga cemas memikirkan reaksi orang tuanya.

Setibanya di rumah, Zara menceritakan semuanya kepada orang tuanya. Awalnya, mereka terkejut dan ragu. Ayahnya khawatir hal ini akan mengganggu pendidikan Zara, sementara ibunya cemas membayangkan putrinya pergi jauh ke luar negeri.

"Tapi Ayah, Ibu, ini kesempatan sekali seumur hidup," Zara mencoba meyakinkan.

"Aku janji akan tetap fokus pada sekolahku. Program ini bisa jadi batu loncatan besar untuk karirku di dunia seni," lanjutnya.

Setelah diskusi panjang, akhirnya orang tua Zara setuju untuk mendukungnya.

Keesokan harinya di sekolah, Zara menceritakan semuanya pada Dafa. Kekasihnya itu terlihat senang, tapi ada kekhawatiran di matanya.

"Aku senang untukmu, Ra. Tapi... bagaimana jika kamu benar-benar pergi ke New York? Kita... kita akan berpisah," ucap Dafa lirih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun