Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Referendum Pemulihan Hak Politik Aborigin Australia

9 Oktober 2022   21:23 Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:38 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (tengah) akan mengadakan referandum voice of parliamnet bulan juli tahun 2023. Photo : AFP

Referandum ini diharapkan menjadi era baru rekonsiliasi Australia  atas perlakukan yang sangat buruk terhadap  penduduk Aborigin  di masa lalu.

Sebagai gambaran menurut hukum yang berlaku di Australia, konstitusi  hanya dapat diubah melalui pemungutan suara publik.

Jika referendum berhasil  maka akan terjadi  amandemen konstitusi yang akan memastikan  perubahan ini  akan tetap tertanam dalam proses parlemen untuk selama-lamanya.

Dalam perjalanan sejarah masyarakat Australia  terbukti kurang antusias terhadap perubahan konstitusi.  Hal ini terbukti  dari 44 proposal yang diajukan dalam 19 kali referendum hanya 8 saja yang disetujui.

Salah satu tonggak sejarah penting yang berhasil melalui referendum yaitu di tahun 1967 yang memberikan dukungan yang besar perubahan konstitusi  untuk menghitung orang Pribumi dalam sensus.

Referandum yang akan memulihkan sebagian hak orang Aborigin ini direncankan akan dilakukan antara bulan Juli 2023 dan Juni 2024 mendatang.

Hasil jejak pendapat yang dilakukan sebanyak 64 % penduduk Australia mendukung hak suara Aborigin di parlemen dan jika hal ini benar terjadi di saat referendum dilakukan maka sebagian hak politik orang Aborigin yang sengaja dikesampingkan oleh pemerintah kolonial dan penerusnya akan  pulih kembali setelah ratusan tahun lamanya orang Aborigin termajinalkan.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun