Pada saat ini  ada tiga sistem pemeliharaan yang umum di gunakan oleh peternak di berbagai belahan bumi ini termasuk  Indonesia  yaitu Cage-free, free-range dan pasture-raised. Â
Penamaan sistem pemeliharaan ini umumnya terkiat dengan perbedaan  luasan ruang yang disediakan kepada ayam petelur dan juga kesempatan untuk mencari makanan di luar kandang.
Secara alami ayam petelur memiliki kebiasaan berjalan, mandi debu dan mencari makannya sendiri sesuai dengan pilihannya.  Disamping itu ayam memiliki kebiasaan membuat sarang, mengepakan sayapnya, meregangkan tubuhnya dan menggoyang  goyangkan ekornya.
Ayam yang dipelihara dengan sistem kendang individu tidak dapat melakukan semua kegiatan alaminya ini sehingga sistem pemeliharaan dengan kandang individu dinilai melanggar "animal welfare".
Untuk memenuhi kebiasaan alami ayam petelur sistem pemelihraan ayam petelur tidak lagi dilakukan secara individu namun secara komunal  dengan kandang yang dapat nemampung sekitar 50 ekor ayam petelur secara bersamaan per unit kandangnya.
Di dalam kandang komunal ini biasanya disediakan tempat bertengger dan tempat beristirahat serta kotak untuk bersarang.
Dengan cara pemeliharaan seperti ini ayam petelur dapat lebih mengkespresikan tingkah laku alaminya  dibandingkan dengan ayam yang dipelihara secara individu.
Cage-free
Pada ayam yang dipelihara dengan sistem Cage-free ini ayam dipelihara secara komunal dengan disediakan berbagai fasilitas seperti kandang komunal.Â
Dengan sistem ini ayam dapat bergerak secara horizontal dan vertikal jika dipelihara dengan menggunakan kandang bertngkat.