“Jika kamu menghancurkan negara kami, saya akan membunuh anda. Jika anda menghancurkan anak anak kami, saya akan membunuhmu. Saya menyerukan ini kepada siapa saja, terutama para aktivis pembela hak asasi manusia yang mencoba melindungi pengedar dan bandar narkoba, untuk tidak menghalangi langkah saya menyelamatkan rakyat Philipina”
Memang ada suara menentang terhadap langkah ekstrim yang dilakukan oleh Presiden Dutarte ini terutama dari kalangan pegiat pembela Hak Azasi manusia, namun tampaknya Presiden Dutarte lebih memilih membela HAM rakyat Philipina dibandingkan dengan membela HAM pengedar dan gembong Narkoba.
Kini Philipina memilki pasukan kematian yang memburu para pengedar dan gembong narkoba sampai ke ujung bumi Philipina yang setiap saat siaga jika diperlukan untuk langsung mengeksekusi mati di lapangan para penjahat narkoba ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H