Mohon tunggu...
Royyana Mahbubah
Royyana Mahbubah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka berolahraga, suka jalan- jalan naik sepeda keliling kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Hadis tentang Agama dan Kebersihan

3 Desember 2024   08:25 Diperbarui: 3 Desember 2024   08:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

---

Hari demi hari, semangat Faris untuk menjaga kebersihan semakin besar. Ia tidak hanya membersihkan rumahnya, tetapi juga membantu membersihkan jalanan kampung. Namun, usahanya tidak selalu diterima dengan baik. Ada beberapa tetangga yang mencibir.

"Ngapain capek-capek bersihin jalanan? Bukan tanggung jawabmu, Ris," kata Pak Darto, tetangga sebelah rumah.

"Betul. Toh, besok juga pasti kotor lagi," tambah yang lain.

Faris hanya tersenyum. Ia ingat pesan ustaz: "Ketika kita berbuat baik, jangan berharap balasan dari manusia. Lakukan semuanya karena Allah."

Meski mendapat kritik, Faris tidak berhenti. Ia bahkan mengajak teman-temannya untuk ikut serta. Salah satunya adalah Ahmad, sahabatnya sejak kecil. Ahmad awalnya enggan, tetapi setelah melihat tekad Faris, ia luluh.

"Kalau kamu bisa, kenapa aku tidak?" kata Ahmad sambil membawa karung untuk mengumpulkan sampah.

---

Setelah beberapa minggu, perubahan mulai terlihat di kampung mereka. Jalanan yang sebelumnya kotor kini menjadi lebih bersih. Warga mulai sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan, beberapa ibu rumah tangga mengadakan gotong royong membersihkan selokan yang sering tersumbat.

Namun, perubahan ini tidak hanya terjadi secara fisik. Hati Faris juga terasa lebih lapang. Ia merasa lebih dekat dengan Allah. Setiap kali ia melihat jalanan bersih atau tetangganya tersenyum puas, hatinya dipenuhi rasa syukur. Ia menyadari bahwa kebersihan adalah bentuk ibadah yang tidak membutuhkan banyak kata, hanya tindakan tulus.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun