"Temenin Lora ke kantin, ya!" Lora mencekal tangan Gama.
"Nggak mau!! Ngapain harus gue!!" Gama langsung menarik tangannya. Lora menatap galak Gama.
"Teman-teman kalian tau nggak kalau Gama...."
"Iya, iya!!! Gue temenin!!!" Gama langsung berjalan malas menuju kantin disusuk Lora yang mengekor di belakangnya seperti anak kucing.
"Gama pesen aja semua makanan yang Gama mau! Biar Lora yang bayar!"
Gama tersenyum miring. Dengan cepat dia langsung berjalan menghampiri setiap stand di kantin. Lora tersenyum sembari menatap pria itu datar. Sepertinya ada yang mau balas dendam.
30 menit kemudian meja kantin itu dipenuhi dengan makanan dan minuman. Lora menghembuskan nafas sembari menatap dompetnya yang hampir kosong. Hah, setidaknya dengan begini ia bisa sedikit mengurangi rasa bersalahnya pada Gama.
"Heh, kalian berlima!! Ambil satu makanan dan minuman dari meja ini terus pergi!" Gama berseru pada lima makhluk yang duduk tak jauh dari mereka. Lora menatap Gama kejam. Entah mengapa Lora merasa menyesal karena sudah berbuat baik pada makhluk tidak tahu diri ini. Kelima makhluk itu berjalan dengan tubuh gemetar dan menjalankan perintah Gama. Meja itu akhirnya hanya berisi dua piring dan dua gelas.
"Gue boleh pesen makanan penutup, kan?"
Lora menatap Gama galak. Tapi, akhirnya gadis itu mengangguk. Gama langsung berjalan menuju stand salah di pojok kantin.
Bruak!!! Lora tersentak begitu sebuah tangan menggebrak mejanya. Bahkan, piring dan gelas pun ukut tersentak. Lora mengangkat kepalanya. Nampak, Sisil dan gengnya sedang menatapnya tajam. Lora menatap sepintas makhluk itu sebelum akhirnya kembali makan dengan santai.