"Ahh, jadi guru melelahkan. Sulit sekali kalau mau jadi guru sekarang ini! "tidak mau lah jadi guru! harus begini, harus begitu!" si Mona adik saya protes dan akhirnya mengambil jurusan teknologi pendidikan karena tidak ingin mengajar, mempersiapkan ini itu.Â
Jadi guru memang tidak seperti yang dibayangkan. Jika seorang kakak mengajarkan adik teknik bermain sepeda dan si adik berhasil mendayung pedal, menjaga keseimbangan dan tidak tertabrak di jalanan maka kakak adalah guru, guru yang mengajarkan adiknya sehingga bisa bermain sepeda.Â
Guru adalah figur yang perfect baik dari mapel yang diampu maupun secara penyajian dan kepribadian guru itu sendiri.
Guru adalah profesi pilihan
Pekerjaan guru ibarat mengasah batu kali yang bermacam macam bentuk dan kandungan agar dapat memercikkan api. Ketika api sudah terpercik, maka hangat terasa ke sekitar, menjadi kekuatan.Â
Bapak ibu dalam mempersiapkan pembelajaran, menjadi guideliner selama proses belajar sampai akhir kegiatan pembelajaran memang melelahkan!Â
Sulit di awal namun jika sudah paham cara mengasahnya maka guru akan ketagihan! Semua kelelahan itu terbayarkan jika api sudah terpercik di hati masing-masing peserta didik yang Bapak Ibu guide dari awal sampai akhir pembelajaran.Â
Yakinlah api itu akan terus hidup dan berkobar, mereka akan menjadi pembelajar abadi sehingga pembelajaran yang Bapak Ibu sajikan di dalam kelas tidak akan berhenti mereka bahas sampai keluar kelas, di rumah maupun esok, dan esoknya dimana saja diselipkan di atara tawa canda mereka. Menjadi berkesan dan penuh makna. Terus mereka bawa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Terus semangat Bapak Ibu guru hebat, semangat terus, terus semangat!
Terima kasih sudah membaca,
Salam takzim saya
Rose Marz
Tengah malam dingin, 8 Oktober 2022, 23:59pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H