Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

COVID-19 Akar Motivasi Diri Semakin Mendekat Pada-Nya

27 April 2020   20:45 Diperbarui: 27 April 2020   21:00 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berusaha membiasakan diri menghindari bersentuhan dengan orang lain,  jaga jarak  (physical distancing)

Hand sanitizer  selalu ada di kantong ;  

Berusaha untuk tidak menyentuh wajah  

Jangan lupa menggunakan masker,   banyak para Ibu dan juga bapak demikianpun remaja menganggap sepele dan tidak penting banget memakai masker, belakangan banyak model masker aneka rupa bahan dengan variasi harga.  Intinya gunakan masker itu sih, agar meminimalisir korban yang perkembangannya cukup signifikan.

Kami Harus Bagaimana?

Selama Work From Home (WFH), sesungguhnya bagi penulis secara pribadi dengan profesi sebagai guru   menjadi dobel job dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), disamping mengajar daring baik via whats app demikian juga zoom juga laporan digital itu tidak hanya kepada Kepala Sekolah juga pada Kepala Kemenag Kabupaten Bandung.

Benar atasan Kami adalah Kepala Sekolah,  saat sebelum pemberlakuan system bembelajaran daring KS cukup melihat absensi guru,  laporan harian rutin dan bisa ngobrol secara lisan tentang perkembangan para siswa.

Saat sekarang,   kami para guru disamping sama sekali tidak jumpa santri (siswa),  tidak berjumpa dengan para guru hanya satu pekan sekali berjumpa KS.  Praktis semuanya dikomunikasikan via whats app.

Ada perasaan terasing,  sulit diungkapkan dengan kata – kata.  Apalagi melihat gedung – gedung sekolah membisu,  halaman upacara terkesan nelongso,  laboratorium IPA seperti kebingungan demikianpun  laboratorium computer tampak semakin berdebu . . .

Disamping mengajar daring plus laporan daring yang cukup menyedot pulsa dan energy,  semua kami pasrahkan atas kehendak Allah Swt,  mau apa lagi selain menyusuri takdir.  Apakah  mau kita katakan tidak suka pan ini atas kehendak Dia,  adanya wabah Covid – 19 merupakan suatu pagelaran Akbar yang sangat mencengangkan atasnya diambilnya nyawa secara massif dan massal dan kita yang masih selamatpun harus bersiap – siap antri.  Akan tetapi jika boleh negosiasi pinginnya wafat normal biasa – biasa sajalah jangan karena wabah Covid – 19   dhuuuh . . . horor juga.

Penulis bisanya melakukan dan meningkatkan pendekatan diri yang biasa – biasa saja, selayaknya kebiasan tahun lalu dan hari – hari kemarin yang baru Kami lewati.

Menuju pendekatan diri pada Allah yang rutin penulis lakukan,  shalat lima waktu,  tadarrus al Qur’an,  tahun ini adalah waktu yang istimewa sehingga sejak Covid 19  tambah dengan Jausan Kabir yaitu do’a mohon perlindungan pada – Nya dengan rangkaian do’a indah 1001 Ashma ‘ al Husna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun