mengerikan juga jika kemudian kita menarik kesimpulan bahwa para Ibu dan kaum remaja yang telah aqil balig berkontribusi sangat besar terhadap kerusakan lingkungan.
Untuk sementara kita lupakan sejenak masalah ini (pembalut) . . . semoga ada yang mencatatnya menjadi agenda tulisan dan agenda kerja.
Siang hari selepas dzuhur acara Peringatan Hari Bumi kami berfoto di beberapa wahana ekstrim, tujuh blogger dipandu oleh dua orang petugas salah seorangnya adalah alumni kegiatan sejenis pecinta alam sehingga Bapak Wardoyo faham betul aspek penyelamatan diri bagi semua pengunjung di lokasi – lokasi ekstrim adapun Rudi adalah salah seorang markom The Lodge yang memang mempermudah jalan kami semua untuk tidak antri bersama pengunjung lainnya.
Menurut Bapak Wardoyo untuk foto di zip bike harus rela antri panjang rata – rata perhari 300 hingga 400 orang sedangkan valley swing pengunjung yang antri antara 500 hingga 600 orang, jika berkesempatan mencobanya bersabarlah antri kendati kita hanya sekitar 5 hingga 10 menit tayang di udara untuk berpose ala – ala kekinian.
Zip Bike ( Sepeda Gantung )
Dengan pengamanan yang disiapkan terdiri dari tali – tali yang melingkar pada pinggang, perut dan kedua paha ada besi seukuran kepalan tangan yang menghubungkan ujung tali satu ke ujung lainnya kemudian terdengar bunyi “ceklek” letak besi pengaman ada di tengah posisi perut, mengisyaratkan aman.
Menerawang ke udara dan keseberang sana di ujung rentangan tali yang akan di lalui, takut itu diisyaratkan secara fisik deburan jantung mengencang saya menetralisir diri dengan bacaan – bacaan dzikir harian dan beberapa anak muda beraksi di udara dengan melepaskan kedua tangan, memberi isyarat ‘peace’ pada tukang foto itu memberi aura berani . . . iya berani mencoba.
Tiba waktunya ya . . . Bismillah . . . sepertinya dingin menyelinap kesetiap lubang pori – pori sepeda di kayuh perlahan dan perlahan hilang harapan ketika teriakan – teriakan “Ibu . . . lepaskan tangannya” . . . “Okh . . . tidak” “Ibu . . . coba lepaskan sebelah tangannya . . “ kembali teriakan itu “okh . . . tidak . . ndak . . . ndak mau” sepertinya kedua stang itu hanya penyangga rasa takut jatuh . . .dan sepertinya nyawa diujung stang . . . tidak bisa melepaskannya.
Kembali sepeda di tarik oleh petugas kearah semula . . . perasaan lega, badan panas dingin dan berjanji tidak akan pernah mengulangi lagi untuk berlaku seperti anak muda – muda yang selayaknya memang begitu.
Dan si Mang petugas penarik tali berkomentar sambil tertawa – tawa antara merasa bersalah dan kasihan, “wach Ibu magh dari sejak awal itu tegang sekali ternyata ea . . . Ibu . . . posisi sadelnya terbalik”.
Valley Swing ( ayunan besar dengan pemandangan lembah dan bukit pinus)
Pengamanan diri menjadi standar utama di semua wahana ekstrim The Lodge Maribaya Escape to Nature memberikan dorongan untuk berani dan yakin aman banyak petugas keamanan di lokasi aktif 900 meter persegi.