Hanya Yulia yang mengetahui.
Bahkan saat akhirnya Yulia terpaksa menikahi laki – laki lain selain Rumi, undangan di masukkan dalam botol limun terakhir miliknya.
Adegan demi adegan digambarkan sedemikian memesona, dengan gambar yang ditata dengan sangat apik. serta detail yang cukup teliti.
Â
Rumi Yang Frustasi Yulia Jelita
Rumi sebagai tokoh utama dalam film ini dimainkan oleh Chiccho Jericho, berhasil menyeret penonton kemasa lalu remaja tempo dulu celana cut bray, kata – kata urakan dan seringnya muncul kata – kata berfilosofi ala mahasiswa intelek. Â
Satu kalimat yang dimunculkan dalam dialog dengan Yulia :  “Kenapa aku dinamakan Rumi oleh ayahku ? karena ayahku pecinta Rumi yang memandang cinta . . . “  ( silahkan tonton, pasti kerennya !! ) Â
Disini secara cerdik Garin Nugroho memperkenalkan Rumi sebagai  salah tokoh  filosof Muslim kaliber dunia yang sangat populer dengan puisi – puisi cinta, Chicco Jericho sebagai tokoh Rumi   bermain sangat natural. Â
Yulia, muncul seperti bidadari cantik sekali dengan berbagai busana modis era 60 dan 70 –an  dominan nuansa coklat dan pastel, mata kita dimanja dan gemas saja melihat Pevita Pearce.
Penulis ingat ada masa demikian populer busana dengan ikat pinggang kulit yang lebar, bahkan satu model yang muncul kala Yulia ingin melukai jemarinya karena sang Ibu menderita luka – luka terkena jarum, ia menggunakan busana berwarna kuning corak polkadot dengan kerah Jepang yang unik. Â
Kala itu, Bunda penulis sempat membuatkan dengan bangga untuk puterinya baju bermodel kerah, kain  berwarna kuning, hitam dan putih . . . dipadu tempelan kerah renda Jepang halus dan chic.