Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menakar Manfaat Kartu Debit Uang Saku Jemaah Haji

26 Februari 2020   20:21 Diperbarui: 27 Februari 2020   20:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangkut pertanyaan mesti dijawab segera. Mengingat musim operasional penyelenggaraan haji sudah di depan mata. Pemenuhan infrastruktur, sinkronisasi sistem antar bank dan antar negara, dan segala macam persiapan sistem transaksi keuangan.

Dukungan Infrastruktur

Kota Mekah dan Madinah, khususnya sekitaran masjid didesain sebagai kota ibadah. Meski banyak perdagangan, kedua kota itu tidak dirancang sebagai kota bisnis. Jadi wajar bila di sana tidak banyak tersedia mesin penarikan uang.

Demikian pula toko penjaja dagangan, tidak banyak menyediakan fasilitas pembayaran non tunai. Baik gunakan kartu kredit, kartu debit, atau kartu sistem keuangan lainnya. Sebagian besar dari mereka lebih senang pembayaran tunai.

Selain itu, saat musim haji sepanjang jalan kota Mekah dan Madinah berjejer pedagang musiman. Di tempat inilah seringnya jemaah haji Indonesia belanja kebutuhan sehari-hari dan oleh-oleh dengan harga relatif murah. Sebagai pedagang musiman, tentu tidak mempersiapkan diri dengan perangkat transaksi non tunai.

Pengalaman saya selama musim haji di kota Mekah dan Madinah, merasakan tidak mudah mencari mesin penarikan uang tunai. Masih lebih mudah mencari loket penukaran mata uang.

Mesin penarikan uang tunai, kalaupun ada letaknya cukup jauh dari jangkauan tempat tinggal jemaah. Ini jelas menjadi kendala utama jemaah saat berkebutuhan mendesak.

Persoalan berikutnya, meski ketemu mesin penarikan unag tunai, mungkin tidak leluasa seperti halnya di Indonesia. Karena di layar mesin hanya tertulis bahasa Arab "gundul" tanpa harakat. Jika pun ingin berganti bahasa, yang ada bahasa Inggris.

Budaya Menggunakan Kartu Debit

Dalam banyak hal, menggeser budaya gunakan uang kertas ke uang plastik perlu waktu dan edukasi terus menerus. Sementara profil jemaah haji saat ini bukanlah generasi yang terbiasa dengan transaksi elektronik.

Sosialisasi sampai tataran ketua regu sekalipun, sepertinya tidak akan menjawab persoalan seluruhnya. Mengingat kebutuhan transaksi keuangan setiap jemaah bersifat pribadi dan sewaktu-waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun