Bahkan dengan kondisi perkembangan teknologi seperti saat ini. fenomena pergeseran sistem pembayaran dari tunai ke non tunai seakan menjamur. Bukan berarti serta merta mudah menggeser kebiasaan jemaah dalam bertransaksi.
Pengganti Identitas
Kartu debit digadang pengganti identitas. Identitas yang mana?
Saat ini setiap jemaah memiliki setidaknya empat atribut, selain paspor. Ada gelang baja, gelang kesehatan, gelang maktab, dan kartu identitas. Di luar itu masih ditambah sejumlah atribut KBIH atau kedaerahan.
Gelang baja menjadi identitas utama yang terus melekat pada tubuh jemaah haji. Dalam berbagai sosialisasi disampaikan ke jemaah, apapun kondisinya gelang tidak boleh dilepas selama operasional haji. Gelang ini memuat identitas jemaah haji, nama, nomor paspor, dan kloter.
Penggunaan gelang baja juga dipakai oleh jemaah beberapa negara lainnya. Karena dinilai paling praktis.
Pemanfaatan Sisa Uang
Uang saku 1.500 Riyal merupakan hak jemaah haji atas sejumlah biaya yang dibayarkan kepada BPKH. Karena di dalamnya ada komponen uang saku. Bahkan kehadiran uang saku dalam biaya haji menjadi penunjang kebutuhan jemaah selama di Tanah Suci.
Lantas mengapa harus dibatasi dalam penggunaan? Penempatan uang dalam kartu debit jelas membatasi penggunaan uang yang memang sudah menjadi haknya.
Setelah pulang kembali ke Indonesia, jika memang masih tersisa Riyal, terus kemana mencairkannya. Bukankah ini malah memberikan beban tambahan, waktu dan tenaga.
Belum lagi soal potongan biaya administrasi dan pergeseran selisih nilai tukar penarikan dalam bentuk Rupiah. Semakinlah menggerus nilai manfaat yang bakal diterima jemaah.