Mohon tunggu...
Rosi Aswita
Rosi Aswita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hallo Selamat datang!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pokok Pemikiran menurut Max Weber dan H.L.A. Hart serta Analisis Perkembangan Hukum di Indonesia

29 Oktober 2024   23:06 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Rosi Aswita

NIM : 22211169

Kleas : HES 5E

Dosen : Dr. Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.

Pokok Pemikiran menurut Max Weber dan H.L.A. Hart serta Analisis Perkembangan Hukum di Indonesia.

Pokok-pokok Pemikirran Max Weber

1. Tindakan Sosial: Weber berpendapat bahwa tindakan sosial adalah inti dari sosiologi. Ia mendefinisikan tindakan sosial sebagai tindakan yang memiliki makna bagi individu dan dipengaruhi oleh interaksi sosial. Tindakan ini dapat dibedakan menjadi empat tipe: tindakan rasional berdasarkan tujuan, tindakan rasional berdasarkan nilai, tindakan afektif, dan tindakan tradisional.

2. Rasionalisasi: Weber mengemukakan bahwa proses rasionalisasi adalah karakteristik utama dari masyarakat modern. Ia melihat bahwa dalam masyarakat modern, tindakan dan pemikiran menjadi semakin rasional dan terorganisir, yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, hukum, dan agama.

3. Sosiologi Agama: Weber mengkaji hubungan antara agama dan masyarakat, serta bagaimana agama dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi. Ia membedakan antara "religiusitas elit" dan "religiusitas massa", di mana religiusitas elit melibatkan pengetahuan dan praktik yang lebih mendalam. Religius elit merupakan suatu pengamalan agama secara mendalam, maka membutuhkan pengetahuan lebih ketimbang para pengamal keagamaan yang tergolong pada religiusitas massa.

4. Birokrasi: Weber juga terkenal dengan analisisnya tentang birokrasi sebagai bentuk organisasi yang efisien dalam masyarakat modern. Ia menekankan pentingnya struktur hierarkis dan aturan yang jelas dalam birokrasi untuk mencapai efisiensi.

5. Etnosentrisme dan Orientalisme: Weber mengkritik pandangan ilmuwan Barat yang sering kali memiliki pandangan negatif terhadap Timur, yang dianggap irrasional dan tidak beradab. Ia menunjukkan bahwa pandangan ini bersifat politis dan tidak selalu berdasarkan penelitian yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun