Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

4 Tips Cerdas Menjaga Stabilitas Ekonomi Bangsa

13 Mei 2020   12:15 Diperbarui: 13 Mei 2020   12:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rak kosong di supermarket (sciencealert.com)

2.  Cerdas dan bijak berbelanja

Berbelanjalah sesuai kebutuhan. Jangan main borong karena merasa mampu. Pikirkanlah kebutuhan orang lain juga. Akibat panic buying, barang-barang kebutuhan pokok  menjadi langka di pasaran dan membuat harganya melambung tinggi.

Fenomena panic buying bukan yang pertama kalinya saya saksikan. Tahun 1998 pun pernah terjadi. Tetapi saya memilih untuk berpikir dengan cerdas dan bijak. Saya tidak ikut-ikutan melakukan panic buying karena percaya stok pangan kita aman dijamin oleh pemerintah. Saya tetap berbelanja sewajarnyanya saja.

3. Cerdas menarik uang di ATM dan di bank

Bersikap bijak dalam menggunakan uang dan menarik uang di ATM atau di bank adalah contoh perilaku masyarakat yang cerdas. Tariklah uang seperlunya saja dari ATM. Jangan berlebih-lebihan. Penarikan uang dalam jumlah besar akan membuat kita bingung sendiri, mau diapakan uang dalam jumlah besar dan apakah rumah adalah tempat yang aman untuk menyimpan uang?

Saya tetap yakin bahwa bank adalah tempat yang aman untuk menyimpan uang dan berinvestasi. Oleh karena itu saya memilih tidak ikut-ikutan melakukan rush money seperti sebagian warga masyarakat yang panik.

4. Cerdas berinvestasi saham

Bijaklah dalam berinvestasi di pasar modal. Jangan ikut-ikutan melakukan aksi jual saham besar-besaran yang mengakibatkan harga saham anjlok dan merugikan negara.

Saya termasuk investor kecil yang turut merasakan kerugian akibat panic selling di bursa saham. Harga saham yang saya miliki ikut-ikutan terjun bebas akibat ulah sebagian investor.  Apakah saya panik? Ya, ada rasa panik juga. Tetapi saya memilih tetap berinvestasi di pasar modal, tidak menjualnya. Itikad saya dalam membeli saham  adalah murni untuk berinvestasi, bukan bermain saham yang hari ini beli besok jual.

Saya tetap mempertahankannya dan tetap berinvestasi. Saya percaya keadaan ini hanya sementara saja. Harga saham akan naik seiring kembalinya rasa percaya investor terhadap pemerintah.

Wabah Covid 19 menciptakan keadaan ekonomi yang sulit dan berdampak luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.  Tetapi kita tidak boleh takut menghadapi masa-masa sulit dan hambatan-hambatannya. Kita harus menghadapinya bersama pemerintah. Mari kita mendukung pemerintah dalam menciptakan stabilitas sistem keuangan demi keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh karena itu cerdaslah berprilaku dan ciptakanlah suatu nilai yang bisa dikontribusikan bagi negara di tengah situasi yang tidak pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun