Biodiesel
Pemurnian
Gambar 5.3 Bagan Pembuatan Biodiesel
BAB VI
KESIMPULAN
6.1Kesimpulan
1.Jenis solvent yang digunakan untuk mengekstrak lemak berpengaruh terhadap berat lemak yang dapat terekstrak.
2.Benzene merupakan solvent yang dapat mengekstrak lemak lebih baik dari pada solvent toluene dan n-heksan karena momen dipol benzene dan lemak sama yaitu 0 D (Dipol).
3.Lama waktu ekstraksi terhadap berat lemak yang terekstrak adalah berbanding lurus. Semakin lama waktu, berat lemak yang di dapatkan semakin banyak.
4.Solvent benzene memiliki waktu optimum lima jam untuk mengekstrak lemak yang terdapat di dalam ampas tahu.
5.Kadar FFA, bilangan penyabunan, dan kandungan posfor berturut-turut pada minyak ampas tahu dengan solvent benzene didapatkansebesar 4,8%; 184,22 mgKOH/gr; 0,19%, dengan solvent toluene 5,4%; 193,55 mgKOH/gr; 0,23% dan dengan solvent n-heksan 5,8%; 184,22 mgKOH/gr; 0,12% . Dengan demikian, minyak kedelai dai ampas tahu harus melalui tahap pretreatment terlebih dahulu sebelum memasuki tahap transesterifikasi.
6.2Saran
Dalam proses ekstraksi, pastikan luas permukaan ampas tahu besar, untuk memudahkan dalam mengestrak lemak. Solvent yang sebaiknya digunakan adalah solvent yang memiliki momen dipol sama dengan bahan yang akan diekstrak.