Toluene
2
1,54
Toluene
3
2,20
Toluene
4
2,27
5.2Pembahasan
5.2.1Pengaruh Jenis Solvent Terhadap Berat Lemak yang Terekstrak
Dari hasil perhitungan menggunakan anava satu arah, didapatkan nilai F hitungan (26,97) lebih besar dari F table (3,88). Karena F hitungan lebih besar dari pada F table maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang nyata antara perbedaan jenis solvent terhadap lemak yang dapat terekstrak dari ampas tahu. Menurut data penelitian, berat lemak terbaik didapat ketika ekstraksi dilakukan menggunakan solvent benzene. Solvent benzene dapat mengekstrak lebih baik dari pada toluene dikarenakan momen dipol benzene mendekati momen dipol bahan yang akan diekstrak. Diketahui bahwa momen dipol benzene dan lemak sama yaitu 0 D (Dipol), Sedangkan toluene memiliki momen dipol 0,36 D.
Sedangkan pada solvent n-heksane, berat lemak yang terekstrak sangat kecil dikarenakan titik didih n-heksane yang terlalu kecil yaitu 600C. Hal ini menyebabkan waktu kontak antara solvent dengan bahan yang akan diekstrak singkat karena waktu satu kali recycle yang cepat, sehingga solvent tidak dapat mengekstrak solute dengan optimum.
5.2.2Pengaruh Lama Waktu Ekstraksi Terhadap Lemak yang Terekstrak
Gambar 5.1Grafik waktu vs berat lemak
Dari grafik hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya waktu ekstraksi, maka semakin banyak pula jumlah recycle yang terjadi pada proses tersebut. Hal ini menyebabkan lemak yang ikut terekstrak juga semakin bertambah. Untuk ketiga jenis solvent tersebut, waktu ekstraksi satu sampai dengan empat jam belum didapatkan waktu yang optimum. Maka dalam penelitian selanjutnya, perlu dicari waktu optimum untuk solvent terbaik.
5.2.3Waktu Optimum Ekstraksi Pada Solvent Benzene
Gambar 5.2Grafik Waktu vs berat lemak pada pemakaian solvent benzene
Pada ekstraksi menggunakan solvent benzene, hasil yang didapat menunjukan berat lemak terekstrak paling baik dari pada toluene dan n-heksane. Pada awal penelitian, digunakan waktu ekstraksi satu jam yang dapat memenuhi jumlah recycle sebanyak lima kali dan mampu mengeksrak lemak sebanyak 1,7 gram dari 10 gram ampas tahu. Kemudian pada waktu ekstraksi yang lebih lama, berat lemak yang terekstrak semakin lama semakin naik. Dan pada waktu ekstraksi lima jam dengan jumlah recycle 45 kali, didapatkan berat lemak sebanyak 2,45 gram.
Waktu ekstraksi lima jam tersebut dapat dikatakan sudah mencapai waktu optimum karena penambahan berat lemak pada waktu yang lebih lama tidak menunjukan hasil yang signifikan. Dari grafik, dapat dilihat bahwa setelah mencapai waktu ekstraksi lima jam, kenaikan dari garis linier menjadi landai. Maka dapat disimpulkan bahwa solvent benzene memiliki waktu optimum lima jam untuk mengekstrak lemak yang terdapat di dalam ampas tahu.
5.2.4Komposisi Minyak Kedelai Sebagai Bahan Baku Biodiesel
Tabel 5.2 Tabel Spesifikasi Bahan Baku Biodiesel
Komposisi