Saat itu bulan Juni tepat pukul 15.00 hari dimana aku akan dinyatakan lolos atau gagal untuk masuk ke perguruan tinggi yang aku impikan.. Aku sangat merasa grogi, di sampingku ada ibu dan kakak ku, mereka berkata bahwa apapun hasilnya terima saja,jika tidak diterima mungkin memang bukan jodohnya dan coba lagi yang lain pasti akan ada hal yang lebih baik dibalik kegagalan kamu masuk fakultas kedokteran.Â
Mendengar perkataan itu akupun semakin berharap semoga diterima. Aku pun membuka link penerimaan perguruan tinggi dengan membaca bismillah semoga saja hal baik datang kepadaku. Ketika aku melihat hasilnya entah perasaan apa ini yang pasti aku sangat bahagia bahwa disitu tertera SELAMAT ANDA DITERIMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA. Begitu bersyukurnya diriku ternyata perjuanganku selama ini tidak sia-sia, dan sudah selangkah aku menuju impianku. Dan disinilah kehidupan baruku dimulai, kehidupan yang menciptakan segala pengalaman yang tak bisa terlupakan.
BAB 1 Pertemuan Pertama Dengannya
Saat itu tanggal 3 Agustus hari pertama OSPEK dimulai. Ada begitu banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan aku harus mulai mencari teman baru karena disana tidak ada teman yang satu SMA dengan ku jadi aku tidak memiliki teman saat itu. Pada saat ospek pertama itu dilakukan di dalam ruangan, dan ketika  aku duduk tiba-tiba ada seorang pria yang datang kepadaku dan meminta untuk duduk di sebelahku, karena pada saat itu kursi telah penuh dan hanya aku yang duduk sendiri.
"Bolehkah aku duduk disini?" Ucap pria itu dengan tatapan yang ketika terlihat itu begitu sinis.
"Oh tentu saja silahkan."
"Baik terima kasih."
" Iyah sama sama. Namaku Kirana, siapa namamu?" Ucapku yang berusaha untuk berkenalan dengannya, karena suatu saat juga kita akan jadi teman. Itulah yang terlintas dalam pikiranku.
" Andi." Hanya satu kata itu yang terucap dari mulutnya dengan tatapan dingin.
"Kamu dari sekolah mana?
Andi tidak menjawabku, ia hanya menoleh seketika dan sibuk memainkan hpnya. Seketika membuatku merasa tidak ingin lagi bertanya kepadanya.