"Tentu saja aku menunggumu."
"Untuk apa? Dimana Keisha?."
"Hubunganku dengannya telah berakhir. Ternyata selama ini Keisha tahu tentang perasaanmu. Dia berkata bahwa dia pernah membaca buku harianmu itu dan ia menyesal telah merebut kebahagian kamu."
"Dimana Keisha? Mengapa dia mengatakan hal seperti itu? Dia tidak merebut kebahagiaanku, aku sudah melupakan semuanya aku sudah mengikhlaskan segalanya." Kirana pun sudah tak bisa lagi menahan air matanya ia pun menangis.
"Sudahlah jangan menangis kini Keisha telah bahagia dengan yang lain dan mungkin aku memang bukanlah jodohnya tapi kaulah jodohku."
"Apaan sih gajelas" Kirana tertawa mendengar perkataanya itu.
 "Dari dulu kau selalu berkata aku ga jelas. Emang perasaanku padamu tak sejelas itu?."
Kirana pun terdiam dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi dia hanya tersenyum tersipu malu. Namun tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang menghampiri mereka dan menyapa Kirana.
"Hai Kir mereka orang tua mu?"
"Iyah."
"Ibu,Ayah perkenalkan dia Aditya teman dekat ku di kampus. Ternyata dulu dia adalah kakak tingkatku namun aku tidak tahu dia. Dan ternyata di juga sama denganku dia diterima di Cambridge University dan aku bertemu dengannya secara kebetulan di kantin." Ucap Kirana kepada kedua orang tuanya.