" Ya engga gitu juga."
 " Tau ah. Udah jangan bahas."
Diperjalanan pulang itu kita berdua hanya diam, sepi tanpa ada obrolan yang keluar dari mulut dan hanya sibuk dengan handphone masing-masing. Aku ingin mengajaknya bercanda tapi keadaan tidak mendukungku untuk mengajaknya bercanda dan aku takut karena sikapku akan memperkeruh suasana.
Esoknya aku pun memberanikan diri untuk bercanda dengan Andi dan sesekali menyelipkan nama Keisha. Awalnya Andi biasa saja, namun setelah beberapa kali dan cukup sering aku mengatakannya, tiba-tiba Andi berkata kepadaku.
 "Perasaan dari tadi kamu bawa-bawa nama Keisha mulu ga bosen apa? Ga takut orang yang diomongiinya marah?" Andi keheranan
" Gpp ya pengen aja. Menurut kamu Keisha cantik ga? Menurut aku sih cantik. Ga mau coba deketin tuh. Barangkali jodoh." Ucap Kirana sambil ketawa.
Dibalik perkataan yang keluar dari mulutnya itu bagitu banyak keberanian yang harus dikumpulkan.
" Ya emang sih cantik. Tapi apaan sih bahas-bahas jodoh segala. Sekarang mah fokus aja dulu kuliah."
" Iya juga sih."
Saat waktu istirahat telah tiba Keisha menghampiriku dan bertanya tentang apa yang aku bicarakan dengan Andi tadi. Ia tahu aku berbicara serius dengan Andi karena diam-diam dia memperhatikan kita. Dan tentu hidupku ini serasa di mata-matai oleh temanku sendiri.
"Kir tadi aku ngomongin apa sih sama Andi?" Ucap Keisha yang terlihat begitu penasaran.