Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung | Back Street Korban Pembunuhan (3)

2 Februari 2020   11:31 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:41 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
| FOTO: Venezuela Kembali Gelap Gulita (bbc.co.uk)

+++++

Beberapa bulan sebelumnya.

"Yang. Boleh aku bercerita sesuatu?" kata Tiwi ketika mereka malam mingguan di kafe langganan mereka.

Tiwi menyandarkan bahunya. Dimas bersandar di dinding kafe. Meski terjepit tetap saja dinikmatinya.

"Dahulu aku pernah dekat dengan cowok. Sebelum denganmu."

"Terus."

"Dia kecanduan narkoba. Makanya aku putus."

"Kamu pernah ikut?"

"Ya nggak lah. Gila kali. Mending putus daripada terjerat."

"Orang mana?"

"Dulu dia tinggal di Gang Rumpun. Tapi setelah kena grebek polisi, dia pergi. Entah kemana. Aku gak tau lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun